1. PENJEMPUTAN CALON ANGGOTA INTI

13.9K 820 906
                                    

Langsung tambahkan cerita ini ke library kalian ya biar dapet notif update dari aku.

Ini sequel The Cool Boy.
Bisa dibaca terpisah tanpa harus baca cerita emak bapaknya. Jadi gak perlu panik, lanjut aeeee😊

Follow Official Instagram:
@ayufaziraaa

➖➖➖

1. PENJEMPUTAN CALON ANGGOTA INTI


"Ini daftar nama beserta tempat di mana lo bisa nemuin calon-calon anggota inti Rebellion yang baru."

Barja meletakkan sebuah catatan kecil di atas meja kayu yang sudah reot dengan seorang cowok berpenampilan urakan tengah memandangnya tanpa ekspresi.

Dia, Jenaro Kastara Roqu. Ketua Rebellion yang dilantik sekitar seminggu yang lalu. Cowok berpostur tinggi tegap berwajah datar. Bukan berarti dia cowok dingin. Jenaro itu kalau bicara suka blak-blakan cenderung pedas dan tajam. Jenaro adalah pahatan sempurna nyaris tanpa celah. Beralis tebal, memiliki sepasang mata elang yang sekali melirik mampu membuat nyali lawannya menciut juga dapat membius para kaum hawa, hidung mancung, bibir tebal yang tampak sangat seksi ketika menghembuskan asap rokoknya ke udara. Jangan tanya bagaimana bentuk tubuhnya. Jenaro lagi proses menuju sixpack.

"Gue gak butuh anggota yang lemah." Jenaro berkata sinis sebelum dia kembali menghisap rokok di sela jemarinya. Di mana dia sering menyentuh barang kecil itu hanya ketika dia ingin saja.

Ngomong-ngomong soal Barja. Dia itu mantan ketua Rebellion yang sekarang sudah hengkang alias sudah tamat sekolah. Berhubung Rebellion team butuh seseorang yang bisa mengurus dan menggerakkan pasukannya yang terdiri dari siswa dibeberapa sekolah, Barja memilih Jenaro untuk menggantikannya.

Bukan asal Barja memilih. Sudah lebih dari setengah tahun dia memperhatikan gerak-gerik seorang Jenaro yang katanya tidak dapat tersentuh. Memang benar saat Barja melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Jenaro mengalahkan sepuluh preman berbadan kekar yang tak dibiarkannya menyentuh sejengkal pun bagian tubuhnya. Jenaro balik dalam keadaan utuh tanpa luka lebam.

Barja sangat yakin jika Jenaro cocok menjadi ketua di mana Jenaro akan membangun sebuah team yang tangguh dan tak terkalahkan. Barja saja sempat terpesona waktu itu. Barja pun salut sebab Jenaro yang terkenal akan reputasinya sebagai pangeran SMA Galasky, tidak memanfaatkan kepopulerannya untuk mencari perhatian para siswi. Bahkan Jenaro terkesan cuek menanggapi kehebohan mereka.

Terkekeh pelan, Barja mengitari meja dan mendudukkan dirinya di sofa yang sama dengan Jenaro.

"Percaya sama gue, Ro. Empat cowok ini udah gue pantau dari beberapa bulan lalu. Semuanya masuk ke kriteria lo. Tangguh dan yang pasti seimbang sama lo. Gue tau lo gimana makanya gue pilihin yang mantep. Pokoknya lo lihat aja dulu. Sekiranya lo gak tertarik lo bisa hubungin gue. Mereka juga udah gue kasih tau segala hal tentang lo."

Jenaro menginjak-injak puntung rokok dengan sepatunya. Cowok berhoodie hitam itu berdiri sembari membenarkan rambutnya yang semakin dia acak-acakin. Menambah kesan bad boy dalam dirinya.

"Oke, gue pegang omongan lo. Tapi ingat, Ja, kalo sampe gak sesuai, gue bakal merekrut anggota berdasarkan pilihan gue sendiri," kata Jenaro dengan nada dingin.

Barja menyetujui, "Apa kata ketua dah. Jadi gimana? Langsung gerak ke lokasi gak nih?"

"Lo gak usah ikut. Biar gue aja."

JENARO Donde viven las historias. Descúbrelo ahora