21. MENGUNGKAPKAN

1.9K 282 120
                                    

Utk panggilan Jessica tetap Jena ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Utk panggilan Jessica tetap Jena ya. Cuma pas di narasinya aku buat Jessica.

➖➖➖

21. MENGUNGKAPKAN

"Lo?!"

Mulut Oife menganga lebar sambil menunjuk wajah seseorang yang seenak jidat menutup matanya. Ya, walau tak dapat terelakkan betapa harumnya aroma tubuh yang menguar dari seseorang tersebut di penciumannya.

"Iya, ini gue Razor." Razor menepuk sekali dahi Oife, seolah ingin meredakannya dari rasa keterkejutan. "Mingkem, astaga. Udah kayak ikan menggelepar di tanah lo mangap-mangap gitu."

Oife merengut sebal. Kenapa harus disama-samakan sama ikan coba? Apa tidak ada yang lain yang lebih enak didengar? Menyebalkan sekali cowok ini!

"Ngomong-ngomong lo kok ada di sini? Gak takut lo kena amuk warga Galasky?" tanya Oife bersandar di pintu mobilnya sementara Razor berdiri tepat beberapa langkah di depannya. Cowok itu terlihat tampan bila diperhatikan lebih jeli. Hidung mancung, alis tebal, mata menajam namun terasa hangat ketika menatap lawan bicaranya. Semua yang ada di diri Razor menggambarkan betapa sempurnanya dia. Tapi yang paling Oife suka dari Razor adalah rambutnya yang agak panjang dan dibiarkan acak-acakan.

Razor disandingkan dengan Jenaro tentu Jenaro yang menang! Ah, kesal sih kenapa Oife masih saja memilih Jenaro. Oife akui meski Jenaro kasar padanya, membencinya, setidaknya berkat ketampanannya Oife luluh lagi. Tidak berpikir ingin menaruh rasa benci juga walau dendamnya begitu menggebu-gebu.

"Seorang Razor Andramex takut?" Tawa Razor terdengar merdu, "Yakali, Oife. Gak gue banget itu mah. Lagian gue datang ke sini cuma mau nemuin lo bukan mau ngajak tawuran anak-anak di sini."

"Ada gerangan apa lo nyari gue?" tanya Oife penasaran. Pasalnya terakhir bertemu ya waktu di pinggir jalan dan itu pun sudah seminggu yang lalu.

"Gue kangen aja sih sama lo."

Oife mendengus, "Dih, apaan. Bikin geli lo."

Razor terbahak, "Bercanda gue. Kalo tadinya lo cewek gue ya pasti gue kangenin lah."

"Oh, berarti lo lagi jomblo nih ceritanya?"

"Iya. Rencananya sih mau nembak lo di restoran bernuansa romantis. Atau gak di tepi pantai, di bawah hangatnya sang rembulan." Razor memasang seulas senyum menggoda sembari menaik-turunkan sebelah alisnya membuat Oife ingin muntah. Bukan karena ekspresinya melainkan perkataan cowok itu.

"Lo sehat gak sih?" Oife maju, menempelkan sebelah tempurung tangannya ke kening Razor. Oife terdiam sebentar kemudian mundur selangkah. "Sama sekali gak panas tuh. Terus kenapa bicara lo jadi aneh begini?" dengusan Oife lagi-lagi memancing gelak tawa Razor.

JENARO Where stories live. Discover now