26. DI TENGAH KELUARGA ROQU

2K 294 115
                                    

26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. DI TENGAH KELUARGA ROQU

Selama mereka menjalin kasih, Jenaro tidak pernah ahli dalam menyakiti Jena. Jenaro tidak pernah tahu bagaimana caranya mematahkan hati gadisnya apalagi sampai menjatuhkan air mata berharganya.

Yang Jenaro tahu, Jena selalu bahagia bersamanya. Jena tidak pernah menuntut apapun padanya. Jena-nya tidak pernah memprotes suatu hal yang kadang tidak Jena dapatkan dari Jenaro. Jena yang sekarang berstatus tunangannya merupakan sosok malaikat berhati baik selain Ibunya.

Tentu Jena yang tak lain Jessica Naurelia. Awalnya Jenaro tidak mengetahui bahwa Jena bukanlah nama asli kenalannya itu. Setelah Jenaro ke rumah Jena barulah Jenaro tahu kalau Jena hanya nama panggilan akrabnya saja. Tidak masalah bagi Jenaro karena pemilik namanya lah yang paling penting.

Salah jika rasa cintanya pada Jena terlampau besar? Kalau bisa seluruh hidupnya pun Jenaro berikan untuk Jena. Jena kembali dan masih mengingatnya suatu anugerah yang patut Jenaro syukuri.

Maka kesalahan Jenaro menyebutkan nama Oife saat Jena berada dalam pelukannya, Jenaro amat sangat merasa bersalah. Hanya bisa Jenaro ungkapkan dengan membatin. Kali pertama Jenaro berhasil membuat Jena kepikiran dan cewek itu diam sepanjang perjalanan saja sudah bikin Jenaro ketar-ketir. Ditambah sesampainya di rumah, Ibunya malah mengabaikannya.

Jenaro frustasi tapi tidak sampai mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakan. Jena pun memilih bungkam ketika Jenaro pamit pulang.

"Ma, serius mau nyuekin Naro terus?" Jenaro melipir ke dapur, tempat di mana Ibunya sedang berkutat dengan sup buatannya yang kini wanita itu letakkan di atas meja makan.

"Udah mau seminggu lho, Ma. Gak bosen apa? Mama gak kangen sedikitpun sama keusilan Naro? Atau kangen dipeluk Naro gitu." Jenaro tetap gigih membujuk Hazel agar mau berbicara padanya. Sebab sejak masalah video yang di kantin itu sampai ke Ibunya, Ibunya jadi mendiamkannya. Bahkan kepulangannya dari Villa, Hazel tidak ingin melihat wajahnya. Hati Jenaro jelas terluka. Kecuali beberapa waktu lalu saat Jena mampir ke rumahnya Ibunya mendadak ramah dan mengajaknya bicara seakan-akan Jenaro sudah dimaafkan. Tapi nyatanya saat Jena tidak ada, Ibunya balik ke semula.

"Soal Naro yang kasar ke Oife, Naro minta maaf ya Ma. Naro ngaku salah. Naro gak bermaksud jahat. Siang itu Naro cuma lagi emosi aja Ma. Makanya pas Oife ada di sekitar Naro, Naro lampiaskan ke dia." Jenaro mencoba menjelaskan walau Ibunya terus-terusan memunggunginya. Mencari celah untuk tidak berhadapan langsung dengannya.

"Ma, Naro nangis nih?" Jenaro bersiap mewek namun saat mendapati Ayahnya berjalan ke arahnya, Jenaro menormalkan ekspresinya. Jenaro menghela napas lalu mendorong kursi dan mendudukinya.

JENARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang