05. HAL LAIN

47.6K 6.1K 991
                                    

2466 kata, part terpanjang. Jadi komennya harus panjang juga🌚

***

Mata itu terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina. Pandangannya menelisik ruangan yang nampak sepi. Zera meringis saat lagi-lagi merasakan pusing di kepala. Selalu saja begini jika dirinya tertidur.

Zera melihat ponselnya, sontak mata Zera melebar saat melihat pukul berapa sekarang. Hampir 3 jam dirinya tertidur di UKS sendirian.

Kadang Zera bingung, kenapa sekali tertidur begitu lama.

Masih ada beberapa jam pelajaran lagi sebelum menuju jam pulang sekolah. Zera turun dari brankar sambil memegang kepalanya yang berdenyut sakit. Cewek itu mendengus saat tidak melihat keberadaan Gavriel. Lagi-lagi Gavriel meninggalkan Zera sendiri.

Dahi Zera berkerut saat keluar UKS tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan disini. Nampak sepi dan tidak berpenghuni. Tapi Zera berfikir positif, mungkin memang karena sudah masuk jam pelajaran jadi sepi.

Lagi-lagi Zera dibuat heran, ketika dirinya mendongak melihat jendela kelas yang di lewati. Tidak ada siapapun di dalam kelas, bahkan diluar kelas juga. Sekolah nampak begitu sepi, harusnya jam segini masih ramai.

Zera menunduk mengecek ponselnya yang ternyata terdapat banyak pesan, terutama dari Keira. Mata Zera melebar saat membaca pesan dari Keira.

Kera🐒
Ze lo dimana anjir?!
Ze dicariin Bu Susi!
Zeeee!
Zeraaaaa!!
Ze sekolah pulang cepat, lo dimana? Kalau lo udah baca chat dari gue, gak usah marah gue balik duluan. Habisnya lo gaada kabar anying! Ngilang kemana lo?! Gak diapa-apain kan sama Gavriel?! Atau jangan-jangan lo berdua lagi ng3w3?!!!!!!

Zera mendengus membaca chat terakhir dari Keira. Boleh juga, tapi nanti Zera fikirkan lagi.

Dengan langkah lebar Zera berjalan menuju kelas IPS 3 untuk mengambil tas miliknya. Setelah sampai dengan segera Zera mengambil tas dan menyampirkannya di pundak. Bolehlah pulang cepat, Zera juga malas belajar.

"Habis ini ke cafe gak ya?" gumam Zera pelan.

Sudah lama juga Zera tidak pernah ke cafe milik Bundanya yang kini di pegang oleh Tante Zera. Tapi terkadang Zera kesana untuk mengecek keadaan cafe.

***

Cowok berambut acak-acakan itu mendribble bola hingga melakukan shooting dan sialnya tidak pernah meleset sama sekali. Selalu masuk ke dalam ring, tidak pernah mengecewakan.

Keringat menetes dari dahi cowok itu, yang membuat ketampanannya meningkat.

"Den Gavriel belum pulang?"

Penjaga sekolah bertanya kepada cowok yang sibuk dengan dunia basketnya. Gavriel mendongak, ia tersenyum pada Pak Mamat.

"Belum Pak, bentar lagi."

Pak Mamat mengangguk. "Oh yasudah. Sebentar lagi sekolah akan di tutup."

"UKS jangan di kunci dulu Pak, masih ada seseorang disana."

Setelah bercakap-cakap sebentar dengan Pak Mamat. Gavriel kembali melanjutkan main basketnya yang sempat tertunda.

Mendengar suara pantulan bola, membuat langkah Zera terhenti dan terfokus pada seseorang yang sedang melakukan shooting. Seketika mata Zera berbinar saat melihat Gavriel yang ternyata masih ada di sekolah. Zera jadi kepedean kalau Gavriel menunggu dirinya.

Zera membuka kamera ponselnya untuk mengabadikan momen ini. Apapun tentang Gavriel, gak boleh terlewat.

 Apapun tentang Gavriel, gak boleh terlewat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GAVRIELZE [Completed]Where stories live. Discover now