Chapter 13 (Fear)

20.6K 1.1K 50
                                    

~Julia's P.O.V~

Aku masuk kedalam kelas dan menatap Robert yang sepertinya terus memandang padaku dengan tatapan curiga dan tidak juga berpaling dariku. Urgh, I hate it. Aku jadi ingin cepat cepat membunuhnya.

Kudengar suara jepretan kamera dari sampingku dan saat aku menoleh ternyata ada yang memotoku. Mungkin salah satu teman Robert. What is he doing?

"Pete get back here! Itu bukan yang aku maksud!"

Bisikan Robert pada orang yang memotoku terdengar sangat jelas olehku. Teman Robert yang bernama Pete itu menggaruk garuk kepalanya karena bingung dan berlari kembali ke arah Robert. Hmm.. Apa yang sedang mereka lalukan?

Waktu pulang sekolah yang ditunggu tunggu akhirnya datang dan aku sempat memperhatikan bahwa Robert terus menahan laju Carren yang terlihat BT dengan kelakuan Robert. Seperti ingin memaksa memberitahu sesuatu. Duuuh, kalau bukan karena si Robert ini masih hidup aku tidak mau sekolah kembali.

"Carren aku mau tanya sesuatu!"

"Robert aku bilang aku gabisa kasih tau kamu!"

"Argh, c'mon Carren hanya 1 pertanyaan saja yang aku minta, aku tidak akan bertanya lebih lagi"

"Gabisa Bert!"

Aku terus mendengarkan percakapan itu hingga kudengar bunyi tamparan yang cukup keras. Yep. Akhirnya Carren berani juga menampar seseorang. Apa itu pengaruh dariku? Kalau itu pengaruh dariku, aku sangat bangga bisa memberikan contoh buruk padanya.

Carren berlari padaku dan memelukku erat erat. Aku hanya bisa menatap tajam Robert yang mulai memucat karena ketakutan. Ia langsung memasuki kelas dengan sikap paniknya. Well, he should be.

"Kak Julia ayo pulang"

"Tunggu ya. Dan please bersenang senanglah. Besok tidak akan ada pelajaran matematika."

Carren melihat wajahku dengan sedikit ketakutan. Dari raut wajahnya, ia pasti menahan nahan rasa takutnya padaku. Tapi aku yakin, setengah isi kelas akan bersuka cita mengetahui guru paling galak yang ada dikelas meninggal tragis.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Wow fresh blood! Siapa yang telah kau bunuh?"

"miss Fragista. Guru matematikaku. Dan Jeff, kalau kamu melihat ekspresinya pasti kamu akan tertawa didalam hati. Gigi emasnya aku cabut dan bisa kita jual"

"Gross"

"Jijikan mana sama kamu nyeruput darah korbanmu, huh?"

"Both. By the way gimana si Robert itu?"

"Well menurut pemikiranku, Robert mencoba mengumpulkan bukti bahwa aku bersalah bersama ketiga temannya"

"Siapa saja?"

"Aku lemah dalam menghafal nama."

"Ok. So, apa rencanamu sekarang, Rose number 2?"

"Aku akan membunuh satu persatu temannya hingga hari H aku membunuhnya"

"Rencana itu sangat garing."

"So apa yang harus aku lakukan? Membunuh keempatnya dalam sehari?"

"Itu lebih boring lagi"

"Well kamu gapernah bilang trik Rose boring"

"Itu jenius bukan boring"

"Whatever"

"Maybe sekarang saatnya kamu ber partner. Ya bukan untuk memudahkan, hanya untuk a little fun time aja"

"Emangnya kamu mau?"

A Psychopath Life 2Where stories live. Discover now