Chapter 28 (Family Again)

15K 1K 62
                                    

~Rose's P.O.V~

Damn, blood's everywhere.
Darah si detektif itu bahkan tidak enak. Aku tidak ketahuan, seperti biasanya.

Semua CCTV sudah aku hancurkan, bahkan semua orang di kantor detektif brengsek itu sudah aku bunuh termasuk asistennya yang cantik, Pepper.

Dan seperti kebiasaanku, aku mencoba untuk membuat kesan seperti kecelakaan. Artinya, aku menaruh tabung bekas gas beracun didalam ruangan dan membersihkan darah yang ada di lantai kantor, memecahkan beberapa kaca dan menusukkan kaca kaca tersebut ke badan masing masing mayat.

Aku membersihkan sepatuku dari bekas darah dan melangkah keluar setelah mengembalikan pisauku ke tempatnya. Ya... Sepatuku...

Cuaca hari ini mendung hingga aku harus berlari pulang agar tidak terkena hujan. Aku tidak ingin 'penghargaan' yang berarti darah korban di bajuku ini luntur. Lagipula, darah dibajuku masih fresh jadi masih dapat aku jilat di cabin nanti.

Aku membuka pintu cabin perlahan. Suasana sangat sepi didalam dan adikku tertidur bersama Sally yan entah kapan ia muncul. Tak lama aku memasuki cabin, Julia datang dengan wajah bingung.

"Julia? Ada apa?"

"Rose.. Aku ingin bertanya sesuatu.. Ini tentang Jeff"

"Baiklah, ayo ke kamarku saja"

Aku menarik Julia kedalam kamarku dan menguncinya. Julia terduduk di kasurku dan menghela nafasnya panjang panjang.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Sepertinya penting sekali"

"Ada apa sih dengan masa lalu Jeff?"

"Mana aku tau?"

"Dia bilang dia juga sama sepertiku.. Mengecewakan. Dan dia kutemukan menangis diantara ketiga kuburan keluarga Woods. Ada apa sih?"

"Well aku tidak tau apa apa Jul, coba kau bayangkan. Mungkin keluarga Woods itu adalah keluarga Jeff. Kita bertiga membunuh karena keluarga, bukan? Mungkin Jeff membunuh keluarganya? Dan aku juga tak sengaja membunuh kedua orangtuaku.. Dan kau? Membunuh karena kehilangan keluarga.."

"Jadi pointnya adalah?"

"Kita bertiga merindukan keluarga kita masing masing, bukan?"

Aku menatap Julia yang perlahan menunduk dan memelukku sambil menangis. Pasti ia sedih karena keluarganya. Mataku yang awalnya juga seperti tidak dapat mengeluarkan airmata lagi tiba tiba menitikkan airmata kembali. Teringat akan keluargaku walau orangtuaku tidak mengurus dan mendidikku dengan baik.

"Julia, ayolah. Jangan menangis. Kau adalah salah satu dariku, Jeff, Slenderman juga anggota yang lainnya."

"Apa pembunuhan ini harus?"

"Jika itu pertanyaan, itu adalah pertanyaan yang harus kau jawab sendiri. Misimu sudah aku selesaikan, kau dapat memilih kehidupanmu"

Aku terus menatap Julia dan mengabaikan suara suara di kepalaku yang terus menghantuiku setiap saat. Menghantuiku untuk membunuh orang orang dan menjauhi apa yang aku cintai. Menelan apa yang tidak aku inginkan dan memuntahkan apa yang aku benar benar inginkan.

Suara yang terus membuatku memilih untuk merenggang nyawa atau untuk mencabut nyawa orang lain.

Yang ada di dalam pikiranku kali ini adalah keluarga yang aku inginkan sejak awal. Begitupun Julia dan Carren.

~Jeff's P.O.V~

'Kill them'

'Kau tidak membutuhkan keluargamu'

'Mereka tidak akan memaafkanmu'

'Kau akan dibakar di neraka'

'Apa kau yakin kau akan diterima kembali oleh keluargamu itu?'

'Kau lemah'

'Menangis membuatmu menjadi pecundang!'

"Keluarlah dari dalam pikiranku!"

Suara suara itu kembali lagi kedalam pikiranku dan membuatku sedikit pusing. Aku menodongkan pisauku kepada siapapun yang aku lewati, bahkan kadang menyayat beberapa dari mereka.

Aku mendengar teriakan dimana mana bercampur dengan perintah dari bisikan bisikan itu. Menyuruhku untuk melakukan semua ini.

Bangkitpun aku tidak mampu. Aku bukanlah Jeffrey Woods yang dulu. Dendam masih meluap luap didalam dadaku. Mencoba membunuh semua orang yang masih bernafas.

Memandang Julia seperti memandang diriku saat masih seumur dirinya. Aku membunuh keluargaku, bahkan kakakku yang awalnya melindungiku dari polisi yang akan menangkapku.

Aku dibakar hidup hidup..
Aku menjadi gila.
Aku kehilangan diriku sendiri..
Suara suara itu membuatku membunuh semuanya..
Suara suara itupun memerintahku untuk terlihat.. Cantik...

Tersenyum selamanya dan terjaga setiap malam.

Aku benci menyadari apa saja kesalahan yang telah aku perbuat. Membunuh banyak orang yang bahkan tidak aku kenali, tidak bisa mencintai orang sepenuhnya, menangis saat menyadarinya dan melakukannya berulang ulang kali.

Aku memang menyedihkan, pecundang!

Aku sama saja seperti Julia ataupun Rose. Aku bukan killing expert atau apapun itu.

~~~~~~~~~~~~||~~~~~~~~~~~~

Aku membuka pintu cabin dan membantingkan diriku ke sofa hingga debu berterbangan kemana mana. Rose keluar dari kamarnya dan duduk disampingku dengan tatapan khasnya.

"Jeff, Julia menceritakan semuanya.."

"Dasar pec-"

"Jeff, aku tau kamu merindukan keluargamu"

"Tidak, aku tidak merindukan siapapun"

"Hey, aku sih tidak berusaha untuk memberhentikannu dari membunuh ya karena akupun mencintai pekerjaanku. Yang aku ingin katakan adalah, jika kamu menginginkan keluarga, aku, Julia dan Carren dapat menjadi keluargamu. Ini adalah rumah kita semua"

"Ini cabinku"

"Tapi kita semua tinggal disini, bukan? Jika kamu tidak mau aku dapat membawa mereka pergi"

Rose menepuk bahuku dan berdiri dari sampingku. Sedikit hati kecilku terguncang saat aku melihat Rose menggandeng tangan adiknya dan Julia ke arah pintu. Tanpa aku sadari, aku sudah menahan mereka semua.

"Please stay, family"

Rose perlahan tersenyum dan memelukku walau aku berusaha melepaskan pelukannya.

"Jeff, kau tidak perlu berbohong. Kau sayang kita semua, bukan?"

Aku terdiam beberapa saat dan memeluk Rose, Julia juga Carren.

"Ya, aku menyayangi kalian. Tidak, tidak. Aku tidak-"

"Jeff jangan bohong. Kita dapat jalani ini bersama sama. Sebagai satu keluarga"

Aku terdiam kembali dan mengangguk perlahan. Suara suara didalam kepalaku perlahan menghilang walau tidak seluruhnya. Jika inilah yang harus terjadi, maka terjadilah.

~Updatenya lamaaaa.. Hehehe sorry ya guys.. Padahal kan aku udh tulis di profileku, aku lagi UN makanya belom lanjut.. gaada yang baca dong ya._. Yaudahlah gapapa, enjoy!~

A Psychopath Life 2Where stories live. Discover now