Chapter 5 (Back to School)

21.4K 1.2K 20
                                    

Hari ini menjadi hari paling buruk karena aku kembali sekolah. Tepatnya di SMP. Aku yang seharusnya sudah mencari tempat untuk melanjutkan sekolah atau kuliah sekarang malah kembali lagi ke bangku SMP. Menyedihkan sekali bukan?

Hari ini Om Daniel juga mengantarku ke sekolah sekaligus pergi bekerja. Tante Laura tidak mau ikut bersama kami dan sepertinya ia stress karena dipecat. Ya rasakan saja sih. Salah sendiri memperbudakku juga mengirimku ke rumah sakit jiwa selama 3 tahun. Itupun tidak seberapa, itu masih 10% dari permainanku.

"Ok Julia, ini hari pertamamu sekolah. Kamu gk nervous kan?"

"Aku siap om"

Aku hanya tersenyum kecil dan turun dari mobil. Beberapa pasang mata menatapku seperti saat aku masuk sekolah 3 tahun yang lalu. Dulu aku merasa takut, tetapi sekarang? Aku hanya tersenyum kesana dan kemari walau rasanya aku ingin membunuh satu persatu diri mereka.

"Hey, kamu pasti Julia Margaret. Aku guru wali kelasmu. Mrs. Collin"

"Oh hello Mrs. Collin."

"Kamu pasti senang kembali lagi ke kehidupan barumu. Tantemu sudah menceritakan semuanya padaku"

Jangan kesal, jangan kehilangan kendali, jangan membelalakkan matamu ataupun menaikkan nada bicaramu, Julia. Tahanlah.

"Mrs pasti tau banyak tentang aku"

"Not much."

Mrs. Collin kemudian mengantarku ke ruangan kelasku. Sekolah ini jauh lebih baik daripada sekolahku yang dahulu. Tetapi, aku masih saja ditatap remeh oleh seluruh murid dikelas. Ya gapapa sih, aku gak merugi kalau mereka benci padaku. Justru mereka juga tidak akan tau apa yang akan menimpanya.

"Class, ini adalah murid baru di kelas kita. C'mon Jul, perkenalkan dirimu"

"Hi, aku Julia Margaret. Ak-"

"Tua tua masih SMP"

Beberapa murid di kelas mulai tertawa sampai Mrs. Collinpun menegur mereka. Aku hanya tersenyum juga tertawa. Saat kutatap seseorang yang duduk dipojok kelas, kulihat dari wajahnya ia sangat ketakutan.

"Umm.. Guys.. Seperti ya kita jangan mengejeknya"

"Haha, Carren. Kau ini memang gak asyik!"

"Dia tidak seperti kita, dengarkan aku"

"Dasar anak gila!"

Satu kelaspun menertawai perempuan dipojok kelas itu yang kutebak namanya Carren juga melemparinya dengan tomat yang tidak tau asal muasalnya darimana. Ia hanya bergidik ngeri sambil terus melihatku tanpa ada respon apa apa terhadap temannya yang melemparinya dengan tomat. Apa dia tau apa yang aku bawa di tasku? Atau ia tau apa yang aku pikirkan saat ini?

"Sudah stop! Karena kalian melempari Carren, kalian tidak boleh pulang cepat hari ini! Ok Julia, take your seat"

"Yes maam"

Aku mengangguk dan menoleh kekanan dan kekiri mencari bangku yang kosong. Beberapa murid yang duduk sendirian menaruh tasnya disampingnya. Mungkin agar aku tidak duduk dengannya. Yasudahlah tidak apa apa. Melihat itu, Mrs. Collin hanya menggeleng dan mengarahkanku untuk duduk disamping Carren. Kulihat mukanya makin memucat sambil mengelap wajahnya yang terkena lemparan tomat.

Aku hanya terdiam dan duduk disampingnya. Badan Carren bergetar hebat seperti ia mengalami ketakutan yang sangat dalam. Matanya pun memerah saat melihatku. Tapi... Ya baiklah kalau dia memang tau apa tujuanku, bagus saja sih jadi aku tidak harus menjelaskan padanya secara kekerasan.

"Hi, namaku Julia"

"H.. Halo.. Aku.. Aku Carren"

"Nice to meet you"

Aku menyodorkan tanganku padanya dan saat ia menyambut salaman tanganku, tangannya yang dingin serasa menusuk nusuk kulit tanganku. Apa sebegitu menyeramkannya aku dihadapannya? LOL.

~Saat istirahat~

Aku terus memandangi Carren yang sedang asyik menggambar. Gambarannya tidak jelas dan susah dimengerti. Apa dia menggambar abstrak atau cuman benang kusut bosan seperti itu? Tapi menurutku, gambaran itu mengartikan sesuatu. Apa ya artinya?

"J.. Julia. Kenapa kamu menatapku seperti itu terus?"

"Aku bukan menatapmu, aku menatap gambaranmu"

"Oh, yeah. Maaf"

Ia kembali menggambar. Makin lama gambaran perempuan ini makin aneh. Kadang dari gambarannya aku seperti melihat gambar 2 mata yg menatap tajam kedepan, tetapi aku merasakan sedikit mengenali gambaran itu. Aku juga melihat gambar tangan yang terlihat kuat memegang sesuatu barang yang berlumuran darah. Pisau maybe.

Ia menggambar secara abstrak tetapi dari gambarannya, seperti ada sambungan yang dapat kukenali. Ia seperti menggambar manusia, atau lebih baiknya pembunuh. Tetapi yang ia gambar tidak mirip denganku. Orang yang ia gambar berambut sebahu juga agak bergelombang, mengenakan baju hoodie, juga memegang sesuatu yg aneh di tangan yang satunya lagi.

Tubuh Carren perlahan bergetar lagi seperti menahan tangis dan menulis nama seseorang dipojok gambarannya yang membuatku terbelalak kaget. Carren perlahan menutup mukanya dan menangis. Setelah ada kesempatan untuk mengintip nama siapa yang ia tulis aku dengan cepat mengintipnya dan ternyata nama yang ia tulis yaitu...

'Olivia Rose'

A Psychopath Life 2Where stories live. Discover now