Chapter 18 (Trouble again)

17.3K 1K 116
                                    

~Julia's P.O.V~

'Julia bangunlah, sudah terlalu lama kamu tidak sadarkan diri. Bangun dan sapa adikku juga Jeff. Jangan membuat mereka khawatir. Bangun Jul, bangun. Kau belum waktunya pergi, kamu masih dapat bangun'

Tiiit, tiiit, tiiit, tiiit..

Ugh bunyi apa itu? Mengapa bunyinya seperti alat alat yang biasanya ada di rumah sakit? Aneh. Dan juga sangat berisik. Kenapa bisa aku dirumah sakit kalau aku memang ada disana?

Dan lebih anehnya lagi, badanku terasa sangat sakit juga kepalaku masih sangat berat untuk digerakkan walau matakupun belum terbuka. Apa yang telah terjadi padaku? Ingin menggerakkan jari saja rasanya seperti mengangkat barbel.

Suara yang membangunkanku barusan terus bergeming didalam kepalaku. Suara itu mirip sekali dengan suara Rose saat ia membangunkanku dulu. Sepertinya dia pun membangunkanku lagi sekarang. Memang belum waktunya untukku bertemu dengannya.

Yang terakhir aku ingat sebelumnya adalah Carren berlari ke makam kakaknya dan yang terakhir aku dengar adalah teriakannya. Ia meneriaki namaku sebelum aku tak sadarkan diri. Apa mungkin aku mengalami kecelakaan.

"Jeff, lihat. Dia mulai sadar"

Suara samar samar dari sampingku terus mengatakan itu dengan nada senang. Carren? Carren ada disini bersama Jeff?

"Dia sudah sadar?"

"Lihat saja, dia mulai bergerak gerak kecil!"

"Kau benar Car"

Aku mencoba membuka mataku perlahan dan melihat Carren dan Jeff yang berdiri di samping kanan kiriku. Carren terus mengucek matanya yang merah. Mungkin ia baru bangun tidur. Di sebelah kanan Jeff terdapat alat pendeteksi detak jantung yang mungkin bunyinya membangunkanku barusan. Dugaanku benar.

"Jeff? Carren?"

"Syukurlah kamu sudah sadar"

"Aku dimana?"

"Di restoran. Ya di rumah sakit lah udah udah ada infus sama alat berisik ini masih nanya kamu dimana"

"Ya woles kali Jeff. Aku tidur berapa jam?"

"4 hari"

"4 hari?!"

"Iya. 4 hari"

"Apa yang terjadi padaku?"

"Menurut menjelasan Carren, kamu ketabrak truck"

Jeff menatap Carren yang mulai mengeluarkan keringat dingin. Aku tersenyum sangat kecil dan menggenggam tangannya.

"Syukurlah kamu masih selamat dan kamu masih peduli padaku"

"Yeah. Jeff mengajariku untuk memaafkan orang"

"Oh, Jeff tidak pernah memaafkan orang begitupun juga aku. Kita pembunuh dan aku membunuh karena dendam"

"Iya aku tau, tetapi semua ini memang ada pointnya dan aku memang belajar sesuatu dari kejadian ini"

"Seperti apa misalnya?"

"Jangan menyebrang ketika jalanan ramai"

Aku mengusap keningku karena awalnya aku kira Carren mendapatkan lesson seperti jangan gegabah, jangan dendam berkepanjangan dan sebagainya. Lah ini malah ingatnya pada rambu. Emangnya kalau udah mati bisa diganti apa sama rambu? Yeah memang peraturannya sih tapi.. Ah sudahlah.

"Tapi.. Julia.."

"Iya?"

"Maaf ya aku terlalu selfish. Mungkin kamu memang hanya berusaha menjagaku selama ini dan tidak mau membuatku sedih karena kau yang membunuh kakakku secara tidak sengaja"

A Psychopath Life 2Where stories live. Discover now