BAB 3.1 [PROYEK LYCAON]

224 26 36
                                    

_CUIT CUIT CUIT_

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

_CUIT CUIT CUIT_

Gun-chan membuka mata. Berusaha memahami dimana ia berada. Kepalanya menoleh ke kanan lalu kekiri dan kembali menatap langit-langit kamarnya.

Bagaimana bisa aku berakhir di lantai? pikir Gun-chan.

__Kriiiiinnnggggg__

Pukul 7.00 , Alarmnya berbunyi nyaring. Dengan segera Gun-chan bangun, meraih jam itu dan mematikannya.

Bersandar ditepi ranjangnya, ia merasa linglung. Otaknya memang sering lambat loading dipagi hari, namun tampaknya hari ini lebih parah lagi.

Mungkin aku perlu beli nutrisi otak, pikirnya.

Lesu, ia berangkat ke kamar mandi.

Sesaat ia tertegun menatap bayangannya. Wajahnya terlihat kusut dengan dua mata sembab dan bekas air mata dikedua pipinya.

Apa yang terjadi padaku?

Gun-chan menarik nafas dan membasuh muka, menggunakan sabun cuci muka, membilasnya dilanjutkan dengan menggosok gigi.

Dan tatapan nya jatuh pada bayangan dirinya dicermin.

Terpaku dalam gerakannya menggosok gigi, ia saling menatap pada dirinya sendiri.

Sekilas.. Sekelebat.. Ia melihat dirinya. Tapi bukan dirinya. Wajah miliknya, namun hampir dipenuhi bulu abu2 ke-perak-an.

Apa...?!!

Sikat giginya terlepas dari genggaman Gun-chan dan meluncur mulus mendarat di bak wastafel.

Siaal. Apa-apaan itu!!

Gun-chan meraih sikat giginya dan membasuhnya sekaligus membasuh mulutnya. Ia juga merasakan perlahan bulu kuduknya meremang.

Setelah beres, ia pun segera membuka baju dan melangkah ke bilik shower. Mandi.

Waktu telah menunjukkan pukul 08.00 saat Gun-chan akhirnya keluar dari kamar mandi dan berpakaian.

Saat akan mengancingkan lengan kemejanya, gerakan Gun-chan kembali terhenti. Ditatapnya telapak tangannya. Lama...

Mengapa terasa kosong? Sepertinya tanganku semalam menyentuh sesuatu. Sesuatu yang penting. Apa itu? --Pikir Gun-chan sambil membolak balik telapak tangannya.

Mengapa aku merasa seolah kehilangan sesuatu dari genggaman ku? --Pikir Gun-chan lagi, kini sambil membuka menutup telapak tangannya.

"Aaaarrggghhh...!!!" Gun-chan menjerit frustasi. Ada apa dengan dirinya pagi ini??

Ia merasa asing. Pada dirinya. Pada tubuhnya.

"Masa bodoh. Aku akan terlambat kalau kebanyakan melamun." putus Gun-chan akhirnya.

Ia pun segera merapikan penampilannya dan keluar dari kamar. Mengambil susu dingin dari kulkas, meminumnya kemudian mengambil ransel dan berkas-berkas laporan yang semalam tergeletak begitu saja dimeja.

FULL MOONOù les histoires vivent. Découvrez maintenant