BAB 5.2 [ ANSWER ... ]

219 26 79
                                    

"Benci

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Benci.. Aku benci kalian.. Mati saja..." kata Blood Saphire dengan geram. Langkah kakinya pelan namun pasti menuju pada satu arah. Gun-chan.

"Bukankah sudah cukup bagimu untuk balas dendam?" kata Gun-chan.

"Hancur... Semua harus hancur! Jangan menghalangiku." jawab Blood Saphire.

Dia menyerang Gun-chan. Gun-chan menghindar, berkelit dan semakin menjauhi area mansion.

"Aku harus membawanya sedikit lebih jauh lagi agar mereka bisa selamat." batin Gun-chan sambil melirik kearah mansion yang kian mengecil dari jarak pandangnya.

"Omi~~ aku sangat ingin bertemu denganmu. Nanti, setelah semua ini berakhir, aku akan menyelesaikan apapun diantara kita. Tunggu aku." kata Gun-chan dalam hatinya sambil menatap bayangan mansion dikejauhan untuk terakhir kalinya.

Tersenyum, Gun-chan menggunakan kekuatannya untuk berlari secepat mungkin pergi dari sana menuju tempat dimana hanya ia yang tahu, bersama Blood Saphire yang setia mengikuti dan mengejarnya.

.
.
.

Elly mendarat di mansion Omi bersama Shokichi dan Naoki yang tak sadarkan diri.

"Ayah!!!" teriak Omi, Ryuji dan Takahiro menyambut kedatangan mereka.

Naoki telah pingsan sejak tiba di mansion Omi. Sedangkan Shokichi masih sadar meski tak mampu menggerakkan tubuhnya.

Takahiro langsung menyalurkan kekuatannya untuk mengobati sang Ayah. Sedangkan Elly mencekoki Naoki sebuah kapsul berisi obat untuk regenerasi.

"Syukurlah kalian semua selamat." ucap Elly.

"Elly, bagaimana kau bisa ada disini?  Apa yang terjadi?" Omi bertanya saat Elly selesai mengobati Naoki.

Elly juga membagikan kapsul penyembuh pada yang lain untuk memulihkan stamina mereka, kapsul sama yang ia berikan pada Naoki tadi.

"Tuan Omi, anda sudah sadar? Syukurlah. Aku tiba disini bersama Raja Arkadia. Sebelumnya, tiba-tiba saja ia sadar dari keadaan koma. Dan ia memintaku segera datang kesini." cerita Elly sambil memeriksa denyut Naoki yang masih lemah.

"Raja Arkadia? Gun-chan?! Jadi benar makhluk tadi bukan dia?!" kata Omi dengan nada tinggi.

"Hei, adikku. Apa kau tidak penasaran, mengapa kami ada disini? Huh, sungguh keterlaluan. Sejak kau terlibat dengan si raja Arkadia, kau semakin melupakan keberadaan kami, keluargamu." kata Ryuji sarkas.

"Kak.. Kapan kalian bangkit? Bagaimana bisa kalian ada disini?!" Omi tersadar, kemudian memandang semua orang. Ia masih sedikit pusing dan lemah, namun kini perlahan pikirannya kembali jernih.

"Kami ditemukan dan 'dipaksa' bangun oleh dia (menunjuk ke baba Hajime) dan segera setelah itu, diseret kemari untuk menyelamatkan dirimu." kata Ryuji.

FULL MOONWhere stories live. Discover now