BAB 5.3 [ANSWER ...]

169 23 43
                                    

Gunung SIRIUS, dunia manusia, masa kini.

.
.
.
.
.

Gun chan membuka kedua matanya. Menatap kosong pada batuan stalaktit keunguan yang terhampar diatas tubuhnya.

"Aku~~ dimana?!" kata Gun-chan setelah beberapa saat kemudian. Menyadari bahwa ia masih hidup, bernafas, namun entah bagaimana bisa terbaring disini.

Gun-chan menoleh ke kiri, ke kanan dan kembali menatap batuan stalaktit pada atap goa.

"Aku terdampar di tempat yang tak aku kenal. Dimana ini? Apa yang terjadi sebenarnya?"

Pikiran Gun-chan masih mengelana mencoba mengingat apa yang telah ia lewatkan. Terakhir yang diingatnya adalah gedung perpustakaan dimana ia menemukan sebuah buku dengan judul LYCAON HISTORY. Membaca buku itu sebelum kegelapan menenggelamkan alam sadarnya.

"Jadi bagaimana bisa ia sekarang terbaring diantah berantah ini?!" pikir Gun-chan tak habis pikir. Kemudian Gun-chan berusaha untuk bangkit, tapi-

"Aarrgghh!! Sakitnya. Aku tak bisa menggerakkan tubuhku!!" kata Gun-chan panik.

Ia menggerakkan jari jemarinya sebagai langkah awal. Dan setelah perjuangan yang cukup berat, keringat yang membasahi peluhnya, akhirnya ia bisa mengangkat tangannya.

Gun-chan menatap jari jemarinya. Menggerakkan mereka menggenggam lalu membuka. Merasakan perlahan-lahan jari dan tangannya kembali normal. Tak sekaku tadi.

"Hhhhh...." Gun-chan menghembuskan nafas lelah.

"Apa yang harus kulakukan? Selama aku belum bisa menggerakkan seluruh tubuhku, aku takkan bisa keluar dari tempat ini. Siaaall. Aku tak ingin mati disini. Masalahnya adalah, bagaimana caranya mengembalikan kondisi tubuhku? Bahkan untuk menggerakkan ke dua tanganku saja, aku telah mengerahkan seluruh tenagaku?! Ugh, apa yang sebenarnya terjadi padaku? Aku merasa lemas sekarang!! Ah.. Aku Ngantuuukk... Tidak tidak!! Aku harus tetap sa-dar! Ak-khuuu hhar-rus te-taaap saaa..daaarr..."

Dan Gun-chan pun jatuh terlelap.

.
.
.
.
.

🍂🍂FLASHBACK🍂🍂

"Omii~~~"

Gun-chan berlari-lari kecil memasuki mansion Omi. Seperti biasa mansion itu sepi. Gun-chan yakin Omi pasti ada di perpustakaan dan Elly diruang penelitian nya.

"Hahaha... Kamu jail banget sayang..."

Gun-chan berhenti berlari. Ia terpaku ditempatnya. Ia menajamkan pendengarannya. Sekali lagi suara tawa itu menguar dari ruang dimana Gun-chan berniat akan masuk.

"Suara tawa Omi... dan..." pikir Gun-chan menatap miris pada daun pintu yang sedikit terbuka.

Dengan kaki yang penuh keraguan, ia pun mendekat. Tapi.., pemandangan yang dilihatnya bahkan lebih membuatnya miris lagi.

Gun-chan yang sedang mengintip pada celah daun pintu, mendapati Omi sedang berada diatas tubuh seorang wanita, bernana Sayla, yang tak lain adalah adik kandungnya.

Gun-chan melihat, mereka saling menggoda dan berakhir dengan ciuman mesra. Melupakan dunia dimana mereka berpijak. Tak menyadari sesosok lain yang tengah terpaku didepan pintu mahoni ruang perpustakaan.

Meneguk ludah kasar, Gun-chan pun berbalik membelakangi pintu. Nafasnya memburu dengan cepat. Kedua matanya kini ia pejamkan erat. Berusaha menghalau bayangan yang terpetri di kedua retinanya, meskipun kedua telinga tajamnya masih bisa menangkap suara-suara intim dari dua sosok yang sedang beradu di atas sofa ruangan itu.

FULL MOONOù les histoires vivent. Découvrez maintenant