BAB 7.1 [WAKE THE MOON]

180 27 83
                                    

(Tatapan kalian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Tatapan kalian.. Membunuhkuh..)
🤧🤧🤧


.
.
.

"Lama tak bertemu, Gun-chan."

Masih dalam keadaan syok, Gun-chan mematung ditempatnya. Menatap tajam pada sosok yang baru saja menyelamatkan nyawanya dan kini berdiri tepat dibawah artefak "Miracle Moon".

"Kenapa? Kau masih tak mengenali siapa aku?" tanya Omi sambil berjalan perlahan mendekati Gun-chan. Setiap langkahnya adalah peringatan. Setiap jaraknya adalah ancaman.

"Omi~~" bisik Gun-chan serak.

Gun-chan kelu. Dari semua hal, bertemu dengan Omi adalah keinginan terakhirnya.

Mengapa dia harus muncul sekarang. Disini?

Bulu romanya meremang bersama desir angin yang merayap, merambat dan tak kasat mata. Membelai kulitnya dari tiap langkah yang diambil oleh lelaki dihadapannya. Terlepas lelaki itu menyelamatkan nyawanya dari Lucas. Tetap saja, Gun-chan belum siap harus bertemu kembali dengannya tepat setelah segel ingatan masa lalunya terlepas sempurna.

Omi menyunggingkan senyum miringnya. Akhirnya hari ini tiba. Hari dimana Gun-chan akhirnya mengingat kehidupan sebelum reinkarnasinya.

"Gun-chan. Aku sudah menunggu terlalu lama untuk hari ini bukan?!" kata Omi pelan.

Ya, sekian lama waktu berlalu. Tersadar dari tidur panjangnya, terpenjara oleh rasa kehilangan pun kerinduan dari setiap mimpi-mimpi yang datang mengusik. Terbelenggu oleh sakitnya sebuah pengkhianatan. Dendam yang berakar direlung hatinya. Dan semua itu disebabkan oleh satu orang. Gun-chan.

Lama Omi mencari keberadaannya. Dan meski akhirnya bertemu, Gun-chan telah melupakan dirinya. Keberadaannya. Bahkan ikatan abadi mereka. Omi frustasi. Mengapa hanya dia yang berharap terlalu banyak? Mengapa hanya dia yang juga harus terjatuh terlalu dalam?

"Bukankah ini tak adil Gun-chan? Selama ini kau datang dan pergi sesuka hatimu. Tidak dulu, tidak pula setelah pertarungan dengan blood saphire. Mengapa kau tak kembali padaku dan mempertanggung jawabkan masa lalu kita? Aku... Berapa lama lagi aku harus menunggumu?" suara Omi begitu dingin serta sarat penderitaan yang begitu tak tertahankan.

Gun-chan meneguk ludah kasar. Ia berusaha mengambil kendali tubuhnya yang tiba-tiba menjadi asing. Yang menolak perintah otaknya untuk bergerak. Yang menolak perintah otaknya untuk berlari pergi. Jiwa dan raganya seketika berkhianat pada kerasionalannya.

"Omi...." -batin Gun-chan ingin meneriakkan nama lelaki itu.

Rasanya Gun-chan ingin berlari mendekat untuk sekedar memeluknya. Menghapus kesedihan dan penderitaan yang berbayang di kedua obsidian sewarna darah itu. Namun alih-alih melakukan semua itu, Gun-chan malah terpaku ditempat. Tak bergerak sedikitpun.

FULL MOONWhere stories live. Discover now