BAB 4.2 [SHADOW]

222 28 37
                                    

[TANAH TERLARANG, MANSION OMI]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[TANAH TERLARANG, MANSION OMI]

" AAAAAARRRRRRGGGGGHHHH"

Suara raungan Omi menggema di seisi mansion itu. Bersama kekacauan disekitarnya, Omi terduduk lemas di singgasananya.

Tak ada yang selamat dari amukan Omi. Hanya tersisa kursi yang tengah didudukinya ini. Satu-satunya benda yang selamat.

Andai mansion ini dulu tak dipasangi barrier pengaman oleh Gun-chan. Bisa jadi mansion ini telah lama menjadi puing-puing.

Ya.. Pada saat itu, seringkali Gun-chan berlari dari istananya ke mansion Omi karena merasakan adanya ledakan energi yang berasal dari Omi.

Segel yang menyatukan keduanya tak hanya menyatukan kekuatan antara walkwolf dan vampir, namun juga sebagai penghubung jiwa mereka. Bahkan jika salah satu dari keduanya sedang bahaya, otomatis sinyal darurat akan dikirimkan ke segel lainnya.

Akhirnya, tak ingin rahasia keduanya diketahui publik, serta mengingat tabiat Omi yang mudah meledak, Gun-chan memasang barrier (yang sama kuatnya seperti barrier kerajaannya) disekeliling mansion Omi agar kekuatan Omi tidak bocor keluar dan berdampak pada sekitarnya.

Awalnya tak ada seorangpun yang mengetahui tentang segel dan perjanjian darah antara Omi-Gun. Kecuali seorang pelayan Omi yang bernama Elly. Dia yang sangat membenci Gun-chan, akhirnya mengetahui tentang segel dan perjanjian darah keduanya.

Rahasia itu terbongkar saat Elly mengetahui keadaan Omi yang sekarat saat fullmoon sedangkan Gun-chan terlambat datang untuk menukar darah. Dan sejak saat itu, Elly pun menyadari takdir keduanya dan ia berjanji untuk bertuan pada keduanya.

Kini, setelah Omi mengamuk di mansionnya hingga energinya terkuras habis, ia gelisah. Masih diingatnya jelas bagaimana ia merenggut nafas terakhir Gun-chan. Satu-satunya yang ia sesalkan jauh dalam lubuk hatinya hingga kini, sekalipun amarah akan selalu membayang disana.

"Gun.. Kamu masih berhutang penjelasan padaku. Jadi jangan coba-coba untuk meninggalkan aku lagi." bisik Omi. Tangannya mengepal erat. Kuku-kuku jarinya sampai menancap ke telapak tangannya menimbulkan luka berdarah.

"Jangan mati. Bertahanlah Gun... Ku mohon..." do'a Omi.

.
.
.
.
.

[Flashback]

"Hei Omi~~ apa yang sedang kau lihat dari jendela itu? " tanya Gun-chan kala petang itu yang tiba-tiba saja sudah duduk santai di sofa ruang belajar di mansionnya. Kunjungan Gun-chan yang pertama kali setelah insiden full moon. Penyatuan kekuatan mereka, hingga terikat takdir dengan segel sebagai pengikatnya.

"Bagaimana bisa kau ada disini?" menyipitkan mata, Omi memandang Gun-chan sinis.

"Ah!! Tentu saja lewat pintu mansionmu. Hehehe~~" jawab Gun-chan dengan wajah polos tanpa dosanya.

FULL MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang