BAB 7.2 [WAKE THE MOON]

174 27 39
                                    

Entah sudah berapa lama mereka bertahan dalam keadaan saling berdiam diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Entah sudah berapa lama mereka bertahan dalam keadaan saling berdiam diri.

Dua pasang mata yang saling menelanjangi satu sama lain.

Seolah lewat pupil, mereka dapat menjembatani segala asa dan rasa yang selama ini tengah terhujat, terduakan dan teraniaya dalam kesepian dan kesunyian.

Seolah lewat obsidian, mereka bisa saling menuai hasrat yang begitu gila ingin dipuaskan, ingin direngkuh dalam kepemilikan seutuhnya tanpa takut akan apapun.

Jarak sebatas lengan diantara mereka bak jembatan gantung dengan jurang di kanan kirinya yang diikatkan pada seutas tali rapuh yang entah kapan akan putus. Membuat mereka begitu takut meski hanya untuk satu langkah kedepan.

Keduanya masih berdiam diri dibatas satu lengan itu. Keduanya masih betah untuk berdebat dengan jiwa terdalamnya. Mempertanyakan baik buruk benar salah. Seolah mereka lupa, bahwa kebahagiaan mereka tepat didepan mata.

Tak jauh dari sana, 4 sosok tengah mengamati perang dingin itu tanpa satu orang pun yang ingin mengambil resiko untuk mendekat.

"Sampai kapan mereka akan seperti orang bodoh seperti itu?" tanya Ryuji.

"Itu dia!! Bukankah tinggal sedikit lagi untuk mereka saling menyentuh. Tapi lihat. Lihaaat!! Aaarrgghhh... Aku sangat ingin menendang mereka!!!  Hanya melihat mereka sudah membuatku kesal." kata Takahiro yang masih emosi akut karena dijadikan korban adiknya.

"Apakah kita perlu masuk kesana?" bisik Shokichi pada Naoki yang berdiri bersisian.

"Aku rasa tidak. Ini adalah waktu untuk mereka. Biarkan mereka yang mengambil keputusan. Toh mereka tidak merugikan siapapun sejauh ini kecuali diri mereka sendiri." jawab Naoki.

Takahiro menoleh cepat ke Naoki dan menunjuk dirinya, lalu ke ruang perpustakaan dan kembali lagi ke dirinya.

Aku!! Akulah yang paling rugi dengan perang dingin mereka. Itu adalah ruangan favoriteku. Dan mereka menghancurkan buku-buku koleksiku, bahkan menendangku keluar dari sana!!  --jawab Takahiro dalam hati.

Naoki menoleh ke Takahiro dan tersenyum menenangkan.

"Iya. Aku tahu. Sabarlah. Nanti aku akan mencari di perpustakaan kerajaan apakah ada buku yang telah mereka rusak untuk mengganti milikmu." kata Naoki.

🥺 Dalam sekejap Takahiro terharu dengan kasih sayang mentri Naoki yang tak lain adalah ayah Gun-chan. Sementara Ryuji hanya memutar bola matanya. Jengah.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Ryuji membuat 3 orang lainnya kembali fokus pada 2 orang yang masih ditempat yang sama, posisi yang sama,  tak jauh dari mereka.

"Aku tak bisa melihat mereka seperti ini selamanya. Mari kita masuk dan menyidangkan keduanya." putus Shokichi dan diangguki oleh Ryuji dan Takahiro, sedangkan Naoki hanya menghela nafas.

FULL MOONWhere stories live. Discover now