Back

1.2K 180 14
                                    

Sudah Satu minggu lebih atau mungkin lebih tepatnya sepuluh hari, Aku tidak terlalu ingat tapi yang pasti Aku tidak pergi kemana-mana, hanya menghabiskan waktu ku di kediaman Levi ini.

Levi benar-benar tidak mengizinkan ku untuk keluar dari sini, aku dan Levipun masih sama seperti bisanya, hanya komunikasi jika itu di butuhkan, dia sibuk dengan pekerjaannya dan aku menghabiskan waktu dengan Ame di kediaman ini.

Kediaman yang sangat besar ini jujur sangat nyaman untuk di tempati apalagi dengan fasilitas yang serba ada dan mewah, siapapun pasti akan betah untuk tinggal berlama-lama di sini, namun tidak jika dengan perasaan tertekan yang ku rasakan.

Aku ingin pergi rasanya dari sini, meskipun tempat ini memang nyaman namun tidak dengan hatiku. Rasa kesal karena di kekangan entah mengapa membuat diri ku bertambah ingin berontak, sedari kecil aku sudah bebas, lebih tepatnya tidak ada yang mengatur hidup ku, aku mengatur semuanya sendiri, aku terpaksa dewasa dan mandiri sejak kecil. Sangat aneh rasanya jika ada seseorang yang mengatur hidup ku atau mungkin ini juga terlalu berlebihan.

Kaki ku sudah mulai membaik, aku dapat berjalan sendiri namun aku tidak memiliki keberanian untuk kabur begitu saja, mengingat bagaimana terakhir kali reaksi Levi saat aku meminta pulang padanya.

Pagi ini cuacanya sangat bagus, aku memutuskan untuk menyirami tanaman yang sangat indah dan banyak itu, hitung-hitung sambil berjemur badan. Levi sudah berangkat sedari pagi untuk bekerja seperti biasa.

Tidak ada yang berbeda hari ini seperti hari sebelumnya sampai sebuah mobil mewah yang sangat aku kenali memasuki kediaman ini dan seorang wanita cantik berambut hitam pendek dengan syal berwarna merah yang selalu ia pakai turun dari mobil mewah itu, langsung berlari ke arah ku dan memeluk ku dengan erat.

"Aku merindukan mu Mikasa!" Aku sambil membalas pelukannya. Setelah kami melepaskan pelukan kami, Mikasa langsung menarik tangan ku, menyeret ku masuk ke dalam mobilnya.

"Tunggu Mikasa, ada apa?" Tanyaku yang menghentikan kegiatannya.

"Eren.. [Name].. Eren!" Mata berkaca kaca. Hatiku langsung tidak karuan di buat nya, aku langsung memasuki mobil Mikasa itu dan sang supir langsung membawa mobil itu melaju menuju suatu tempat.

"Eren.. Kenapa Mikasa?" Tanyaku lagi pada Mikasa yang duduk di sebelah ku.

"Eren sudah sadar!" Jawab Mikasa dengan wajah penuh haru. Jelas Mikasa sangat senang, selama satu bulan lamanya ia selalu menunggu kesadaran Eren.

Tidak seperti Aku, meskipun aku sangat mengkhawatirkannya Aku tidak sekalipun bisa menjenguknya, sekarang bahkan aku tidak memiliki keberanian untuk menatap wajahnya. Aku menikah saat Eren tidak sadar kan diri, apa yang Eren katakan jika tau itu?

Aku benar-benar tidak berniat memberi nya harapan palsu, memang selama lima bulan aku yakin pasti masih tidak memandangnya seperti yang dia maksud.

Karena Aku tau seberapa besar cinta Mikasa untuk nya dan mungkin ini memang sedikit kejam tapi aku merasa Eren bukan menyukai ku ke arah yang seperti "Itu(?)"

Meskipun aku tidak tau apakah dia akan kecewa pada ku atau tidak, sekarang ini aku ingin menemuinya, melihat nya sudah membuka matanya dan baik-baik saja, aku sangat merindukan nya. Aku memang brengsek, atapun jika nanti Eren berkata begitupun tak apa, yang ku inginkan dia tetap bahagia. Yang sebenarnya ku harapkan Eren melupakan soal janji itu, dan entah mengapa aku merasa perasaan yang di miliki Eren pada ku itu sama seperti perasaan ku untuk nya, aku yakin itu.

Sesampainya di rumah sakit milik keluarga Yeager ini, Aku langsung Mengikuti Mikasa yang berjalan dengan sangat cepat menuju ruangan Eren.

Di buka langsung pintu Ruangan VIP di rumah sakit dan Mikasa langsung berlari memeluk seseorang yang sedang terduduk lemas di atas kasur, air mata Mikasa kembali bercucuran sambil bersyukur seseorang yang di tunggunya akhirnya membuka mata setelah satu bulan lamanya tidak sadarkan diri. Air mata ku juga tak terbendung, Eren menatap ke arah ku dan tersenyum melihatku.

Must Make You Happy (Levi X Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang