Dream

925 154 12
                                    

Makan malam ku telah usai dan kini aku sedang duduk bersandar pada sandaran kasur ku, sedangkan Levi tengah berkutat dengan pekerjaannya.

Entah banyak sekali pertanyaan yang ingin ku tanyakan pada Levi tadi siang namun, kini semua itu pertanyaan itu menghilang bukan karena aku lupa, namun karena aku bingung untuk merangkai kata yang tepat.

Aku takut kata yang ku gunakan salah dan akan menyebabkan kecanggungan namun, jika aku tidak menanyakannya sama sekali aku tidak akan bisa tidur karena rasa penasaran.

Akhirnya ku kumpulkan keberanian ku untuk bertanya padanya, "Levi boleh aku bertanya?"

"Apa?" Jawab Levi, namun perhatiannya masih dengan pekerjaannya.

"Apa kau gay?"

"..." Henning.

"HAH?"

Bodoh sekali aku, ingin sekali rasanya membuang kebodohan ku ini. Kenapa dari sekian banyak pertanyaan, pertanyaan itu yang pertama kali terlontar dari mulut ku?

Jelas sekali jika Levi marah walaupun wajahnya masih datar. Levi berjalan mendekat ke arah ku, kepala ku menunduk dengan sendirinya, bukan karena takut mungkin lebih karena rasa tidak enak dan canggung karena aku telah menanyakan pertanyaan seperti itu.

 Levi berjalan mendekat ke arah ku, kepala ku menunduk dengan sendirinya, bukan karena takut mungkin lebih karena rasa tidak enak dan canggung karena aku telah menanyakan pertanyaan seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang barusan kau katakan?" tanya Levi yang kini berada di hadapan ku.

"Itu hanya saja aku mendengar gosip-"

"Dan kau mempercayai nya?" Ucap Levi memotong perkataan ku.

Levi mendengus, "Apa karena aku belum pernah menyentuhmu?" tanya nya lagi membuat ku terkejut.

"Ah.. Tidak! Bukan karena itu.. Hanya saja itu- anu.." isi otakku rasa nya hilang seketika, aku benar-benar tidak bisa merangkai sebuah kata.

"Apa kau ingin membuktikan orientasi seksual ku sekarang?" pertanyaan Levi yang membuat ku semakin terkejut.

"Hah!"

Levi tiba-tiba mendorong ku kebelakang, membuat ku yang memang sudah berada di atas kasur kini tertidur dengan posisi Levi yang berada di atas ku.

Wajah Levi semakin mendekat ke arah ku, jantung ku terasa berdetak semakin keras, "Tidak! Tidak! Iya.. Iya aku percaya!" Teriak ku sambil mendorong dada bidang Levi.

Akhirnya Levi kembali menjauh, aku tau dia hanya menggoda ku karena seperti yang awal dia katakan bahwa dia tidak tertarik dengan anak kecil seperti ku dan dia juga sudah berjanji tidak akan melakukan apapun pada ku, namun hatiku tidak bisa melawan situasi seperti tadi.

"Itu sebenarnya yang ingin ku tanyakan adalah-" Ucapan ku kembali ragu dengan pertanyaan yang akan kembali ku lontarkan.

"Cepat katakan, jangan membuat pertanyaan bodoh seperti tadi."

Must Make You Happy (Levi X Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang