Freedom Wing

1.9K 200 19
                                    

"Bruk..."

Ku hempaskan diri ku ke kasur, aku masih memikirkan pernyataan cinta dari Eren, apa yang harus ku lakukan?
Apa yang harus ku jawab?

Aku telah menganggap Eren sebagai saudara ku sendiri, aku tidak pernah melihat dia dengan cara yang berbeda, apa lagi aku tahu bahwa Mikasa menyukai Eren.

Sejujurnya aku tidak mengerti perasan cinta ke hal yang romantis seperti itu, jika Jean tidak mengatakan pada ku bahwa Mikasa menyukai Eren, mungkin aku tidak akan tau selamanya.

Aku tidak bisa menerima perasaan Eren. Aku sudah menganggap Eren, Mikasa dan Armin sebagai saudara ku sendiri, kami sudah bersama sedari kecil.

Akupun menjadi orang pertama yang bahagia ketika mengetahui bahwa Mikasa menyukai Eren dan aku mendukungnya. Bagaimana bisa hubungan ini menjadi sangat rumit.

Apa yang aku lakukan ketika bertemu dengan Eren besok, apa aku harus menolaknya atau menerimanya. Jelas aku harus menolak nya bukan?

Tapi bagaimana jika sikapnya berbeda padaku dan yang lain. Jika aku menerimanya itu lebih tidak mungkin.

Aku tiba-tiba teringat kejadian di kereta api.

Itu adalah "Ciuman pertama ku."

"Bush.."

Sepertinya wajah ku memerah sekarang. Aku sangat pusing memikirkan ini, sebaiknya aku tidur, aku sudah sangat lelah.

Oh iya ngomong-ngomong apa yang ibu katakan tadi padaku? Aku lupa.

Sudah lah paling tidak penting.

***

Matahari belum sepenuhnya menampakkan sinarnya dan aku sudah berjalan menuju sekolah.

Aku Eren dan Armin terbiasa berangkat sekolah bersama dan kini aku berangkat lebih dahulu meninggalkan mereka, karena aku menghindari Eren.

Rumah Mikasa letaknya memang tidak terlalu jauh dari rumah kami namun, ia tinggal di perumahan yang sangat Elit, aku ragu tempat tinggalnya itu di sebut rumah atau mansion.

Keluarga Ackerman adalah keluarga yang sangat terkenal. Terkenal akan popularitas, kekayaan, seperti nya semuanya di miliki keluar yang yang satu ini.

Seandainya aku terlahir dengan marga Ackerman. Seandainya aku bisa merubah marga ku menjadi Ackerman, tapi itu tidak mungkin hahaha..

Ini lah yang ku lakukan jika sendiri, berhalusinasi berlebihan dan ini sudah menjadi kebiasaan ku.

Harusnya aku lebih memikirkan ujian kelulusan yang tinggal beberapa hari lagi. Walaupun aku sudah menyiapkannya dari jauh-jauh hari sebaiknya aku menyiapkan nya lebih matang lagi.

Setelah menaiki kereta api dan kembali berjalan, akhirnya aku sampai di gerbang sekolah.

Seseorang menepuk pundak ku dari belakang, aku menoleh ke arahnya.

"Ah.. Annie ohayo..¹" Sapa ku.

"Ohayo, [Name].."

Annie menanyakan padaku mengapa aku tidak seperti biasanya berjalan dengan Eren dan Armin. Aku mencari alasan, yang ya.. Kurasa cukup masuk akal, aku ingin belajar di sekolah lebih awal.

Aku berjalan bersama Annie menuju ke dalam kelas, melewati lorong lorong kelas lain disertai percakapan-percakapan ringan.

Aku ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan nya karena, sebentar lagi kami akan berpisah dan Annie akan menjadi teman yang sulit untuk di temui.

Kelas sudah mulai ramai, apalagi setelah kedatangan partner heboh ku, siapa lagi kalau bukan Sasha dan Connie.

Seperti hari biasanya sapaan di pagi hari yang sangat heboh dengan disertai salam tangan khas kami.

Must Make You Happy (Levi X Reader) ENDWhere stories live. Discover now