Chapter 9

1.8K 288 134
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini?" Mark malah balas bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Donghyuck seperti yang seharusnya ia lakukan. Ia tampak sama terkejutnya dengan Donghyuck pada perjumpaan tak terduga sekaligus bermasalah ini. Mengapa bermasalah? Karena Mark telah mati-matian berusaha menghindari pertemuan dengan Donghyuck bahkan ketika ia tinggal di sebelah unitnya. Mark berhasil sejauh ini, jadi ia pasti menganggap pertemuan ini sebagai nasib buruk.

Sayang sekali, menghindari Donghyuck sepertinya tidak semudah sebelumnya. Mark tidak mungkin mengulangi tindakan menghilangnya selama dua tahun.

Ya Tuhan, Donghyuck sangat membenci ini. Hanya dengan melihat Mark, ia bisa merasakan setiap rasa sakit yang ditorehkan lelaki itu padanya. Ini menjengkelkan, dan yang lebih menjengkelkan adalah Mark berpura-pura menderita juga. Bahwa ia juga terluka. Ia sama sekali tidak tahu tentang penderitaan, di saat Donghyuck mengetahuinya dengan baik.

Donghyuck membencinya. Ia benci betapa pengaruh Mark sangatlah besar ketika Donghyuck bahkan hanya melihatnya saja. Itu sangat tidak adil.

"Jadi sepertinya, kalian saling mengenal?" Jaehyun tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, setelah beberapa saat menatap mereka berdua dengan tatapan bingung.

"Dia mate-ku yang pergi meninggalkanku tanpa alasan sama sekali," jawab Donghyuck. Ia tidak tahu mengapa, tapi ia merasa perlu mengatakan itu bahkan sebelum Mark berani membuatnya tampak seperti orang jahat di depan orang lain. Ia tidak ingin memberi Mark kesempatan yang membuat seolah-olah dirinyalah yang harus disalahkan.

"Benarkah? Tanpa ada alasan sama sekali?" Mark memiliki keberanian untuk terlihat tersinggung, seolah-olah apa yang dikatakan Donghyuck bukanlah kebenaran.

"Oh!" Seru Jaehyun seolah tiba-tiba menyadari sesuatu. Lalu ia berpaling ke Mark. "Jadi, dia Donghyuck yang pernah kaubicarakan?"

Donghyuck tersentak. Mark membicarakan tentang dirinya kepada orang lain? Apa yang lelaki itu katakan? Kebohongan macam apa yang Mark ceritakan tentang Donghyuck? Ia tidak akan terkejut jika Mark mengatakan kebohongan hanya untuk menutupi kesalahannya sendiri. Ini adalah Mark, orang yang bahkan tidak mau mengakui seberapa besar dampak yang ia timbulkan pada Donghyuck. Donghyuck tidak punya alasan untuk mempercayainya.

"Bagaimana mungkin aku bahkan tidak menyadari bahwa Donghyuck ini adalah orang yang kaubicarakan di Paris!" seru Jaehyun lagi, hanya untuk mendapat tatapan tajam dari Mark.

Paris? Oh, jadi ke sanalah Mark pergi! Di sanalah ia dulu ketika Donghyuck menjadi gila, dan kehilangan gairah untuk hidup karena Mark menghancurkan hatinya.

Waktu itu, saat di mana Donghyuck bahkan tidak berfungsi seperti manusia normal, Mark sibuk ber-selfie di dekat Menara Eiffel tanpa sedikit pun memikirkannya. Benar-benar bajingan egois! Dan Mark masih memiliki keberanian untuk berpikir bahwa ia bukan satu-satunya yang patut disalahkan.

"Sungguh dunia yang sempit," komentar Jaehyun.

Ya, dunia sungguh sempit. Benar-benar kebetulan yang sangat disayangkan. Sebagian dari diri Donghyuck bertanya-tanya apakah Mark yang merekomendasikan dirinya kepada Jaehyun, tetapi sebagian lain tidak ingin menanggung malu karena selalu berasumsi kepada Mark. Mengapa Mark bahkan melakukan hal seperti itu? Ia tidak peduli dengan Donghyuck, jadi ia tidak akan pernah peduli dengan Donghyuck sama sekali.

"Jadi, aku pikir kalian berdua belum bicara," komentar Jaehyun, yang membuatnya mendapat tatapan tajam lagi dari Mark. Jaehyun balas melotot.

Apa yang ingin dibicarakan? Tidak ada. Tidak ada yang lain kecuali Mark yang harus memohon pengampunan dan bertanggung jawab atas segala hal yang telah terjadi pada Donghyuck. Tapi tidak, bukan itu yang diinginkan Mark. Ia ingin bertindak seolah ia benar-benar tidak bersalah setelah semua hal itu terjadi.

[Terjemah] INKED ON MY WRIST CARVED IN MY HEART | Markchan ✔️Where stories live. Discover now