Chapter 14

1.2K 209 65
                                    

"Donghyuck?" ucap Joohyun dari panggilan telepon di seberang. Suaranya terdengar berbeda dari nada memerintah yang biasa perempuan itu ucapkan. Ia terdengar khawatir dan sedikit ragu, sehingga membuat Donghyuck yakin ada yang tidak beres. "Oke. Dengar. Aku ingin kau tetap tenang, oke? Ada dua orang yang masuk ke apartemenmu sekitar empat jam yang lalu. Menurut tetanggamu, mereka berdua keluar dalam waktu kurang dari lima menit, membawa Renjun yang tidak sadarkan diri. Aku tidak yakin apa yang terjadi, tapi aku pikir aku harus memberi tahumu. Kami pikir mereka membawanya ke rumah sakit, tapi kami tidak tahu rumah sakit yang mana. Aku … aku tidak yakin, apa aku harus memanggil polisi, Donghyuck?"

Donghyuck tidak tahu apakah Joohyun masih berbicara setelah itu. Pikirannya benar-benar kosong setelah mendengarkan ucapannya.

Seseorang membawa Renjun.

Dalam keadaan tidak sadar—mungkin sakit atau terluka.

Mereka membawanya ke rumah sakit.

Rumah sakit mana?

Mengapa?

Donghyuck menggelengkan kepalanya dengan marah saat ia berusaha keras untuk menyangkal kenyataan. Renjun seharusnya baik-baik saja. Ia kuat. Ia adalah sumber utama dukungan Donghyuck. Ia tidak seharusnya mudah sakit.

Seharusnya bukan Renjun.

Seharusnya tidak sekarang.

Bagaimana Donghyuck bisa bertahan hidup tanpanya?

Ini tidak adil!

Mengapa Renjun harus melalui semua ini ketika Donghyuck sangat membutuhkannya kali ini?

Donghyuck membutuhkan sandaran.

Ia membutuhkan dukungan.

Ia membutuhkan seseorang bersamanya yang mampu membuatnya merasa baik-baik saja. Bahwa ia baik-baik saja. Bahwa ia bisa bertahan bahkan jika Donghyuck sendiri percaya bahwa bukan itu masalahnya.

Tidak. Ini tidak adil!

Semuanya tidak adil.

"Kau harus bernapas dengan benar, Hyuckie," kata Doyoung padanya. "Tidak ada gunanya kau panik sekarang."

Donghyuck mengabaikan nama panggilan yang diberikan Doyoung ketika mereka masih kecil. Doyoung sudah kehilangan hak untuk menggunakan nama itu sejak ia memutuskan untuk membuat hidup Donghyuck sengsara dengan membuatnya merasa tidak berharga dan tidak mampu. Donghyuck ingin menegur Doyoung, tapi ia sudah kehabisan tenaga.

Kenyataan pertama yang menamparnya adalah Mark. Mark dan masa lalu yang baru saja diketahui Donghyuck.

Kepala Donghyuck masih terasa sakit setiap kali ia mengingat hal-hal yang baru ia ketahui. Kenapa harus berakhir seperti itu? Mengapa semesta tiba-tiba menjadikannya orang jahat ketika ia begitu yakin bahwa ia adalah korbannya selama ini?

Itu tidak adil!

Memangnya Donghyuck tidak terluka? Bukankah ia kesakitan? Jadi, mengapa ia justru merasa seperti melakukan sesuatu yang salah? Bukankah tidak adil jika ia merasa seperti itu?

Semuanya salah! Seharusnya tidak seperti ini! Donghyuck menganggap mereka tidak seperti itu!

Ini tidak adil! Situasinya tidak adil! Segala sesuatu di dunia ini sangat tidak adil baginya!

Dan kemudian sesuatu terjadi pada Renjun. Jika memang harus terjadi, harusnya nanti, agar Donghyucklah yang bersama dengannya.

Tapi kenapa harus terjadi ketika ia pergi meninggalkan Renjun?

Mengapa?

Mengapa segalanya tidak bisa berjalan seperti yang diinginkan Donghyuck? Mengapa ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, setidaknya sekali saja!

[Terjemah] INKED ON MY WRIST CARVED IN MY HEART | Markchan ✔️Where stories live. Discover now