Chapter 18

1.1K 190 36
                                    

"Jadi, apa kau akan melakukannya?"

Donghyuck bergeser di kursinya, masih memproses saran yang diberikan Ten padanya. Lelaki itu mengangkat alis ke arahnya, tidak sabar menunggu tanggapan—untuk persetujuannya—seolah apa yang ia tanyakan pada Donghyuck adalah hal yang sederhana.

"Ini … gila," Doyoung berkomentar, tidak seperti biasanya, dia meletakkan gelas di atas meja dengan keras, menyebabkan pelanggan lain dari kedai kopi itu berbalik arah. (Donghyuck cukup yakin bahwa beberapa orang mengenalinya, semua karena sebagian orang itu telah memberinya tatapan simpatik. Donghyuck merasa ngeri, memikirkan kemungkinan bahwa salah satu dari mereka adalah orang-orang dibalik postingan penuh kebencian yang ditujukan kepada Mark yang Donghyuck telah baca.)

"Apanya yang gila?" Ten bertanya, seolah-olah sarannya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Seperti, itu bukan sesuatu yang berpotensi membahayakan Donghyuck. "Sederhana saja. Ada kesalahpahaman tentang Mark yang sudah menjadi viral. Donghyucklah penyebab kesalahpahaman itu. Apa yang begitu sulit untuk meluruskan kesalahpahaman seperti itu?"

Ketika Ten mengikuti Doyoung dan Donghyuck untuk memberi tahu mereka bahwa ia punya ide, ini bukan yang diharapkan Donghyuck.

Apa yang Donghyuck pikirkan adalah agar Ten membantunya menemukan cara untuk berbicara dengan Mark.

Ia tidak berharap Ten menyarankan Donghyuck untuk merekam video dirinya yang mengungkapkan semua hal yang sebenarnya dan memberi tahu orang-orang karena ia salah paham pada Mark.

Sederhananya, Ten memintanya untuk membersihkan nama baik Mark dengan mengorbankan dirinya sendiri.

"Kau tidak harus melakukannya," desak Doyoung, menggelengkan kepala untuk melarang Donghyuck.

"Tidak," Ten tidak setuju dengan Doyoung. "Jika Donghyuck tulus meminta maaf, dia tidak akan ragu untuk melakukannya."

"Bisakah kau berhenti bersikap manipulatif tentang Donghyuck, Ten? Aku bisa mengerti dirimu."

Ten mengangkat tangannya sebagai tiruan pertahanan. "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Jika Donghyuck tulus, maka prioritas utama adalah memperbaiki kesalahannya. Dan itu, jika dia tulus. Jika dia benar-benar mengkhawatirkan Mark. Karena sejujurnya, aku merasa Donghyuck hanya ingin meminta maaf agar bisa membebaskan diri dari rasa bersalah yang dia rasakan. Itu jika dia merasa bersalah sama sekali."

"Bisakah kau berhenti membicarakannya seperti itu?"

"Bisakah kalian berdua berhenti berbicara tentangku seolah-olah aku tidak ada di sini?"

"Oh, benar!" kata Ten sinis. "Jadi? Apa kau akan melakukannya?"

Donghyuck membenci ekspresi Ten yang memandangnya. Itu menghakimi dan menghina, entah bagaimana, ia bisa mendengar mata lelaki itu berbicara.

Aku yakin kau tidak bisa melakukannya.

Kau terlalu egois untuk memprioritaskan orang lain.

Kau tidak akan melakukannya karena kau pengecut.

Entah bagaimana, itu sudah cukup untuk meyakinkan Donghyuck agar setuju, seandainya bukan karena kekhawatiran yang sulit disingkirkan olehnya.

Bagaimana jika orang-orang yang telah mendukungnya tiba-tiba berbalik melawannya?

Bagaimana jika orang-orang yang bahkan tidak mengenalnya tiba-tiba mulai membencinya?

Donghyuck akan hancur. Ia akan terluka. Ia tidak akan mampu menghadapi kebencian separah yang dialami Mark saat ini.

Ten meminta terlalu banyak. Ia meminta Donghyuck mengorbankan dirinya untuk mengeluarkan Mark dari lubang neraka yang menyiksanya.

[Terjemah] INKED ON MY WRIST CARVED IN MY HEART | Markchan ✔️Where stories live. Discover now