Epilog

44.4K 4.2K 1.6K
                                    

Empat bulan berlalu, kini kandungan Taeyong sudah menginjak usia enam bulan, sisa tiga bulan lagi sampai ia akan menyambut anaknya itu lahir ke dunia. Selama ini Jaehyun harus sabar mengabulkan apa yang ibu dan anak itu mau. 


Ya dari Jaehyun yang harus memakan semangka sembari mencuci mobil, membelikan Taeyong beberapa perlengkapan dapur bergambar semangka dan meminum jus semangka di campur dengan saus sambal. 


Jika saja itu bukan ulah anaknya maka Jaehyun tidak akan mau di susahkan seperti itu. 


Kemarin mereka baru saja membeli beberapa perlengkapan bayi, seperti kasur, baju, dan perlengkapan bayinya. Meskipun masih lama namun Jaehyun dan Taeyong harus memiliki persiapan terlebih dahulu, karena kata Jaejoong semakin besar kandungan maka akan semakin sulit bergerak. Maka dari itu mereka mulai menyiapkan segalanya dari sekarang. 


Jaehyun memiringkan tubuhnya untuk menghadap ke arah Taeyong yang masih memejamkan matanya, sejak usia kandungan Taeyong lima bulan ibu hamil itu suka sekali tidur dan susah di bangunkan. 


Jika malam hari Taeyong akan merasakan sedikit gerakan dari anaknya, dan itu membuat Taeyong terkadang harus begadang untuk menenangkan anaknya, padahal masih di dalam perut bagaimana jika sudah lahir?


Tangan Jaehyun terulur untuk memeluk Taeyong, ia memasukkan tangannya pada piyama yang Taeyong kenakan lalu mengelus lembut perut Taeyong yang sudah lumayan membesar. "Babe bangun." Bisik Jaehyun tepat di telinga Taeyong. 


"Hngg Hyung~" Rengeknya, ia masih membutuhkan banyak tidur karena semalam ia begadang bukan hanya menenangkan anaknya namun juga menenangkan adik kecil Jaehyun. Ya sebenarnya ia yang mau sih karena sudah lama mereka tidak melakukannya jadi sekalian saja Jaehyun mengunjungi anak mereka. 


Lelaki tampan itu terkekeh pelan lalu mengusak hidungnya pada leher Taeyong. "Kau tidak ingat hari ini Ten akan ke rumah kita hm?" Lanjut Jaehyun. 


Ya hari ini Ten akan berkunjung ke rumahnya karena Taeyong kemarin mengusulkan untuk melakukan senam ibu hamil. Karena Jaehyun tidak membiarkan Taeyong keluar rumah jadilah ia memanggil pelatih khusus senam ibu hamil ke rumah mereka. 


Mendengar hal itu membuat Taeyong dengan sangat terpaksa membuka matanya, ia mengucek pelan matanya dan mengerucutkan bibirnya. "Aku masih butuh tidur Hyungie~" 


Jaehyun tertawa. "Ini sudah jam sembilan pagi sayang, satu jam lagi Ten akan berkunjung dan pelatih senam juga akan datang."


Taeyong membalikkan tubuhnya untuk menatap Jaehyun. "Tapi ini masih terlalu pagi Hyung. Kenapa tidak jam dua belas saja? Atau jam dua siang begitu?" 


Dengan gemas Jaehyun menggigit pipi Taeyong yang kini mulai berisi. "Kan kau sendiri yang meminta jam sepuluh babe. Apa kau lupa?" 

Taeyong mencebikkan bibirnya kesal, ya memang ia yang meminta jam sepuluh. Namun ia tidak tau jika semalam akan begadang untuk bertukar peluh bersama sang suami dan pagi ini ia masih sangat mengantuk.


"Ya sudah aku mau mandi sekarang, tapi Hyung mandikan ya. Aku malas bergerak."


"Tentu saja sayang, dengan senang hati." Jaehyun memberikan kecupan ringan pada pipi Taeyong. "Kau mau sarapan apa?"


"Nasi goreng kimchi?" Tanya Taeyong balik. "Atau sup ayam? Terserah Hyung saja."


"Oke, sekarang kita mandi dulu ya."


"Gendong~~~" Taeyong mengulurkan tangannya pada Jaehyun. 


Dengan begitu Jaehyun langsung saja mengangkat Taeyong ala bridal menuju kamar mandi, ya mereka akan mandi terlebih dahulu lalu sarapan setelah itu akan menunggu Ten dan guru pelatih senam datang. 


Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang