8 🔞

5.2K 271 52
                                    

Adegan 18+ nya dikit sih di akhiran tapi tetep aja ada. Jadi aku kasih warning. Kalau pengen baca tapi ga mau baca bagian 18+nya. Skip bagian endingnya aja beberapa baris.

✨Jangan lupa Vote dan Comment✨

***

"Permisi, saya datang untuk menjemput teman saya yang katanya mabuk berat." seorang pria dengan kemeja putih dan kacamata yang bertengger di hidungnya bertanya pada bartender.

"KUN GEEEEEE!!!" Pria dengan kemeja putih itu langsung menoleh saat mendengar namanya dipanggil. "Hahaha Kun geee hahahaha." Yangyang duduk dan tertawa kemudian kembali menegak minuman di tangannya.

Kun menghela nafasnya dan berjalan menghampiri Yangyang. "Kau mabuk mabukkan lagi?!!" Bisik Kun dengan nada penuh kekhawatiran. Yangyang hanya tertawa pelan dan menggoyang goyangkan gelas di tangannya.

"Aish... Kemarin mabuk dan sekarang mabuk lagi??!! Aku tahu kau masih muda, tapi tolong perhatikan juga kesehatanmu." Kun.

"Aku tidak memanggil gege hehe untuk ... Diceramahi...Hehehehhehe.." Kun menghela nafasnya kembali melihat wajah Yangyang sudah merah padam dengan mata yang tidak bisa fokus.

"Ooh.. Gege baru pulang kerja ya? Larut sekali..." Yangyang tersenyum dan menarik ujung kerah kemeja Kun. "Aku antar kau pulang." Kun berdiri dan hendak menarik Yangyang untuk berdiri juga.

"Nooo!!! Aku tidak mau pulang!!" Yangyang berteriak keras.
"Hikss... Hiksss... Kemarin gege mengantarkanku pulang... Hikss.. Mengantarkan aku pulang saat mabuk berat.. Hiksss.." Yangyang mulai menangis.

"Iya.. Makannya sekarang gege akan mengantarmu pulang lagi ke apartemen." Kun dengan sabar kembali menarik tubuh Yangyang agar berdiri.

"Hikkss.. Nooo... Gara gara gege mengantarku pulang kemarin.. Hikss.. Aku.. Aku.. Hhhuwaaaaaaaaaaaaa" Yangyang menangis semakin keras, membuat orang orang yang ada di bar menoleh pada Kun dan Yangyang.

"Aku tidak mau pulaaaaaang.. Hhuuwaaaaaaa" Yangyang terus menangis. Kun semakin panik dan merasa malu melihat semua orang menatap ke arah mereka.

"Gegeeee... Jangan antar Yangyang pulang.. Jangan.. Tolong jangaaann.." Rengek Yangyang sembari menggenggam kedua tangan Kun.

Kun menatap Yangyang dan kembali menggela nafasnya. "Yasudah kita pulang ke rumah Gege" Kun.

Yangyang membelalakkan matanya dan langsung berdiri. "Kun ge terbaik!!" Seru Yangyang dengan girang sembari merangkul lengan Kun dengan manja.

Kun menahan nafasnya saat merasakan panas tubuh Yangyang menempel dikulitnya. "Biar saya yang bayar minumannya." Kun.

***

Kun berkali kali menoleh ke sampingnya saat menyetir. Memperhatikan Yangyang yang sedang duduk tenang dalam keadaan mabuk dan menatap kosong pemandangan di luar jendela. Begitu masuk ke dalam mobil, Yangyang jadi hanya diam dan melamun sepanjang perjalanan.

"Apa aku perlu menelphone Dejun dan memberi kabar kalau kau bersamaku? Apa.. Itu boleh? Maksudku.. Jika aku membawamu ke tempatku tanpa sepengetahuan mereka... Tidak. Tidak boleh. Aku rasa hal ini seharusnya tidak boleh.. Kau punya.."

"...kekasih." Bisik Kun lirih.

"Justru karena tidak boleh makannya tidak boleh bilang." bisik Yangyang dengan tenang. Kun langsung menoleh karena terkejut, suara Yangyang terdengar seperti ia sudah dalam keadaan sadar sekarang. Kun sekarang curiga kalau Yangyang sebenarnya tadi tidak benar benar mabuk.

Kun kembali memperhatikan Yangyang sesekali sembari terus menyetir. Pria yang lebih muda itu kini hanya diam, menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Kun menggigit bibirnya pelan, dadanya terasa sesak melihat Yangyang lagi lagi seperti ini.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang