45

1.7K 161 44
                                    

Hi Hi...

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Kalau begini kan lebih enak di lihatnya," Haechan kembali memuji Yangyang. Dibandingkan saat terakhir kali Haechan bertemu Yangyang, kini Yangyang terlihat jauh lebih sehat dan segar.

"Memangnya beda sekali ya?" Tanya Yangyang, agak tersipu malu. Setelah sekian lama akhirnya Yangyang bisa ikut bergabung dengan Haechan dan Renjun kembali.

Pagi ini, Renjun dan Yangyang diantar ke rumah orang tua Haechan sebelum para suami mereka berangkat kerja. Rencananya hari ini mereka mau mengobrol sampai waktu jam makan siang, kemudian pergi makan siang bersama karena kemungkinan beberapa hari lagi Haechan akan melahirkan dan mungkin ini terakhir kali mereka berkumpul bertiga saat masih hamil.

"Jauh beda... Dulu kau selalu membuat kami khawatir. Sekarang sudah tidak ada keluhan lagi?" Tanya Renjun sebelum melahap sepotong strawberry di tangannya.

"Sekarang sudah menikah jadi tidak stress lagi ya? Makannya jadi lebih sehat." Haechan tertawa pelan saat lagi-lagi Yangyang tampak tersipu malu.

"Eh, malam pertamamu bagaimana?? seru tidak?" Tanya Haechan kembali. Renjun langsung menendang pelan kaki Haechan.

"Kau ini.. Yang ditanya malah hal seperti itu. Yangyang itu sedang hamil." Gerutu Renjun.

"Loh memangnya kalau hamil tidak bisa begituan? Bisa kok!!" Protes Haechan. Yangyang hanya tertawa pelan saat kini Haechan dengan sengaja menggeser duduknya dan membuat Renjun mendengus pelan karena harus ikut bergeser juga.

"Dery Hyung dan Dejun Gege baru pindah ke apartemen kemarin, dan semalam kami tidur bersama." Ujar Yangyang dengan santai.

"Uuuuuuuuu langsung bertiga nih..." Goda Haechan kembali.

"Tidur Chan.. Tidur! Tidur bersama." Ujar Renjun. Yangyang kembali tertawa dan menyandarkan punggungnya di sofa saat melihat Haechan perlahan menyandarkan punggungnya di sofa juga.

"Ya kan kalau sex juga bilangnya tidur bersamaㅡeh Njun! Ambilkan bantal itu dong. Yang di sebelahmu itu. Punggungku sakit lagi." Haechan menunjuk bantal berwarna kuning di dekat Renjun yang sepertinya bukan bantal sofa.

Renjun langsung mengambil bantal yang dimaksud Haechan dan membantu Haechan meletakkan bantalnya di belakang punggung.

"Tapi kami memang betulan hanya tidur kok. Mengobrol banyak hal, lalu tidur bertiga." Jelas Yangyang.

"Eh? Kau? Langsung tidur? Bahkan tidak foreplay dulu atau apapun itu?" Tanya Haechan kembali, sebelum menghela nafasnya lega begitu Renjun sudah menempatkan bantal di belakang punggungnya dengan posisi yang pas.

Yangyang menganggukkan kepalanya dan terus memperhatikan Haechan yang kini menarik nafas panjang sembari mengelus-elus perutnya.

"Hiiiih... Perutmu kencang sekali." Bisik Renjun dengan ngeri ketika ia juga ikut memegang perut Haechan.

"Kalau sudah hamil tua memang begini. Nanti kau juga begini." Haechan menatap remeh Renjun yang kini mendengus pelan dan kembali menjauhkan tangannya dari Haechan.

"Sakit Chan?" Tanya Yangyang dengan khawatir. Haechan langsung menganggukkan kepala dan terus mengelus perutnya.

"Perutku sejak kemarin kencang-kencang terus. Lalu pinggangku sakit sekali," Bisik Haechan.

"Mungkin itu kontraksi melahirkan?" Tanya Yangyang dengan ragu. Haechan menggelengkan kepalanya dan mendengus pelan.

"Memang biasa begini sejak masuk trimester tiga. Hanya sejak kemarin semakin sering saja." Elak Haechan.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu