42

1.7K 187 50
                                    

Hi onty-ontynya ddalgi-deul!!

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Udah Ba... Injun mual." Renjun mendorong pelan gelas susu yang masih terisi separuh menjauh darinya.

"Mual lagi? Atau mau makan buah? Baba potongkan buah ya? Mau buah apa?" Tawar Winwin.

Renjun langsung menggelengkan kepalanya dan kembali merebahkan diri di atas ranjang rumah sakit. Tangan Renjun terus membelai perutnya dan perlahan Renjun memejamkan matanya, berusaha kembali tidur.

"Tidak habis lagi?" Tanya Ten, yang baru saja keluar dari toilet dan mendapati Winwin sedang duduk di kursi samping ranjang Renjun dengan separuh gelas susu di tangannya.

"Iya. Katanya mual lagi." Bisik Winwin.

"Demamnya juga belum benar-benar turun." Winwin menghela nafasnya, membelai kaki Renjun yang tertutup selimut.

"Injun mau makan apa? Nanti biar Papa Ten masakkan untuk Injun." Tanya Ten, ikut membelai rambut Renjun yang masih saja memejamkan matanya.

"Tidak usah Pa.. Injun tidak ingin makan apa-apa." Jawab Renjun, dengan mata terpejam.

"Makan sesuatu ya? Sarapan tadi juga sudah Injun muntahkan semua kan?" Bujuk Ten. Pagi tadi Renjun mau makan sarapannya, namun baru beberapa sendok Renjun langsung memuntahkan seluruh isi perutnya.

"Tidak Pa.. Injun mual." Tolak Renjun.

"Nanti biar aku yang bujuk dia untuk makan lagi. Kau ke kamar Yangyang saja." Bisik Winwin. Dini hari tadi Ten yang menemani Jaemin dan Renjun di rumah sakit.

Johnny kembali pulang bersama Dejun setelah mengantar Ten ke rumah sakit, sementara Winwin baru ke rumah sakit pagi harinya. Rencananya Winwin akan menggantikan Ten menemani Jaemin dan Renjun di rumah sakit, sementara Ten menjenguk Yangyang yang juga dirawat di rumah sakit yang sama dengan Renjun.

'srraaaak'

Ten dan Winwin langsung menoleh saat mendengar suara pintu kamar rawat inap Renjun digeser seseorang.

"Sudah bicara dengan dokternya?" Tanya Ten begitu melihat Jaemin memasuki ruangan dengan kantung mata hitam yang terlihat jelas. Semalaman Jaemin tidak tidur sama sekali karena harus mengecek demam Renjun secara berkala.

Jaemin menganggukkan kepalanya untuk menjawab Ten dan berjalan menghampiri Renjun.

"Tidur?" Tanya Jaemin saat melihat Renjun terbaring dengan mata terpejam.

"Tidak. Baru saja minum susu, tapi tidak habis. Katanya mual. Ini Papa tawari mau makan apa, katanya tidak mau makan." Jawab Ten. Jaemin bergegas memegang dahi Renjun dengan tangannya ㅡ masih terasa hangat. Meski sudah jauh lebih baik daripada saat Jaemin membawa Renjun ke rumah sakit malam tadi.

"Injun, makan sesuatu ya?" Tanya Jaemin. Renjun membuka matanya perlahan dan menggeleng pelan.

"Kepalaku sakit sekali dan rasanya mual. Bau susu saja membuatku ingin muntah." Jawab Renjun dengan lirih.

"Baba kupaskan buah pir ya? Mau?" Tanya Winwin. Renjun langsung menggelengken kepalanya, menolak tawaran Winwin.

"Strawberry?" Tanya Jaemin. Renjun kembali menggelengkan kepalanya dan langsung tidur miring memunggungi Jaemin.

"Aku mau tidur saja." Ujar Renjun, kembali memejamkan matanya. Jaemin hanya bisa menghela nafas pelan mendengar Renjun tidak mau makan. Padahal sejak hamil Renjun belum pernah kehilangan napsu makannya sampai begini.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Where stories live. Discover now