27

2.2K 227 35
                                    

Hi hi..
It's been a while!!

Maaf karena baru bisa update, dan kali ini satu chapter akan full dengan HenXiaoYang

Selamat membaca!!

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Hari ini Hyung ke rumah Gege?" Yangyang melipat tangannya dan menatap tajam Hendery yang baru saja masuk ke dalam apartemen.

"Hai sayang... Bagaimana kabarmu dan baby hari ini?" Hendery tampak sangat lelah, namun senyum lebar masih tersungging di wajahnya saat ia menghampiri Yangyang dan mengulurkan tangannya untuk membelai pipi Yangyang.

"Hyung belum menjawab pertanyaan Yangyang. Hyung bertemu orang tua gege?" Yangyang menepis tangan Hendery dan terus menatap tajam Hendery.

"Yang, Hyung lelah. Kita bicarakan nanti ya? Sudah makan malam belum? Makan malam bersama yuk? Yangyang tidak boleh melewatkan makan, sekarang Yangyang makan untuk dua orang." Hendery tetap tersenyum dan menarik pinggang Yangyang agar mendekat padanya.

"Yangyang mau bicarakan itu sekarang." Jawab Yangyang, matanya lurus menatap Hendery yang kini hanya mendengus pelan dan kehilangan senyumnya.

"Yangyang juga bagian dari hubungan ini hyung!! Kenapa Yangyang bahkan tidak diberi tahu kalau Hyung ke rumah orang tua Gege??!!" Teriak Yangyang dengan penuh emosi.

"Maaf, Hyung hanya ingin Yangyang tidak terlalu memikirkannya. Lagipula tadi Yangyang cari jas dengan Nana kan?" Hendery terus berbicara selembut mungkin pada Yangyang.

"Buat apa Yangyang memilih jas pengantin kalau calon suami Yangyang saja tidak ikut di sana?!!" Yangyang.

"Besok hyung akan ke sana kok. Yangyang mau ikut?" Hendery.

"Sudahlah. Tidak perlu! Yangyang sudah selesai memilih dan diukur." Jawab Yangyang yang kini berjalan menubruk bahu Hendery dengan sengaja, membuat Hendery lagi-lagi mendengus pelan.

"Maumu apa sih?!" Teriak Hendery dengan kesal.
Yangyang berhenti berjalan dan menoleh pada Hendery yang kini benar benar terlihat marah.

"Hyung tanya mau Yangyang apa?!! Hyung bodoh atau kurang peka??!!" Teriak Yangyang sebelum kembali berjalan masuk ke kamarnya dan membanting pintu. Hendery hanya bisa mendengus pelan dan berjalan menyusul Yangyang.

"Yang... Buka pintunya..." Hendery mengetuk pintu kamar Yangyang.

"Buka dulu yuk? Kita makan dulu, nanti setelah makan kita bicarakan. Bagaimana?" Hendery.

"Maafkan hyung... Maaf Hyung salah..." Hendery menghela nafasnya pelan. Sebenarnya dalam kepalanya, Hendery juga terus berfikir apa yang sudah membuat kekasihnya itu marah.

"Hhaaaah... Sabar Hendery... Yangyang sedang hamil..." Bisik Hendery dengan lirih.

"Yang..." Hendery kembali mengetuk kamar Yangyang.

"Keluar yuk, makan. Atau mau aku belikan sesuatu?" Bujuk Hendery kembali. Kepala Hendery masih pusing karena orang tua Dejun, dan kini Yangyang justru memperburuk keadaan. Hendery perlahan menarik tangannya dan kembali menghela nafas.

"Yangyang tenangkan diri dulu ya? Tapi nanti harus makan, oke? Hyung tunggu di luar ya?" Hendery berbicara pada Yangyang untuk terakhir kalinya sebelum ia menyingkir dari pintu kamar Yangyang.

"Sabar Hendery... Yangyang sedang hamil.. Yangyang sedang hamil..." Hendery terus berbisik pada dirinya sendiri dan pergi ke dapur untuk mengecek, siapa tahu ada mie instan yang bisa ia makan untuk mengganjal perut.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Where stories live. Discover now