18

2.3K 262 32
                                    

Hi hi...
Sudah lama sekali ya tidak berjumpa sama trouple kita...

Terimakasih yang sudah dengan sabar menunggu.
Selamat membaca...

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Baby.. Baby... Ayo masuk ke perut Baba..."

"Baby baby... "

Renjun tertawa pelan saat merasakan perutnya dibelai-belai oleh seseorang. Dan suara Jaemin sejak tadi beralun di telinganya, menyanyikan lagu buatan Jaemin sendiri yang tidak jelas.

"Baby.. Baby... Ayo masuk ke perut Baba..."

"Baby baby.. Nanti Popa buatkan tempat tidur yang nyaman..."

"Kau akan buatkan baby crib?" Renjun membuka matanya dan tersenyum saat melihat Jaemin masih bernyanyi tidak jelas sembari membelai perutnya di balik selimut.

"Morning sexy..." Jaemin tersenyum dan langsung mengecup bibir Renjun dengan singkat, kemudian tertawa saat Renjun mendengus pelan. Renjun tidak suka ciuman pagi saat Jaemin atau Jeno belum cuci muka.

"Kenapa?? Kan semalaman juga kita saling berbagi... Masa hanya satu ciuman pagi membuatmu cemberut?" Jaemin tertawa pelan dan langsung memeluk Renjun.

"Hari ini semua libur kan? Ini hari pemeriksaanmu dan Nono. Lalu ambil hasil lab ku." Jaemin.

"Iyaaa.. Iyaaaa... Tapi Jeno harus ke kantor sebentar paginya. Tidak apa apa kan?" Renjun tertawa dan menyamankan kepalanya di dada Jaemin.

"Tidak apa apa.. Kan janjinya juga siang. Nanti.. Saat Nono berangkat ke kantor.. Kita itu.. Berdua..." Bisik Jaemin. Renjun langsung tertawa mendengar permintaan Jaemin.

"Jaem.. Aku tidak mau." Renjun.
"Kenapa? Biar anakku cepat pindah ke sini." Jaemin melepas pelukannya dan menepuk nepuk perut Renjun.

"Kan siapapun yang jadi, akan tetap anak kita." Renjun.

"Ah iya.. Yang penting ada baby. Terimakasih ya Njun... Aku bahagia sekali." Jaemin.
"Belum ada loh." Renjun.

"Iya tahu.. Tapi pasti sebentar lagi ada. Kau sudah mau hamil anak kami saja aku sudah sangat bahagia sekali..." Bisik Jaemin yang kembali mengecupi wajah Renjun.

"Jaaeeemmm..." Renjun langsung protes dan berusaha menghindar.

"Kalau kau kabur dari Nana, jangan lupa ada aku." Jeno bergeser dan memeluk Renjun dari belakang. Mata Jeno masih terpejam, namun sejak tadi ia mendengarkan percakapan kedua suaminya.

"Kalian... Bisakah tidak menempel semua seperti ini? Aku terjepit." Renjun. Jeno tertawa dan justru semakin erat memeluk Renjun.

"Njun.. Aku tidak usah ke kantor ya?" Jeno.
"Terserah lah Jen.. Toh itu pekerjaanmu. Kau kan sudah dewasa, harusnya tahu dong mana yang jadi prioritas untukmu." Renjun.

"Kan kau prioritasnya.. Prioritas kami itu kau, Njun.. Hehehehehe..." Jaemin tertawa dan mencubit hidung Renjun dengan gemas.

***

"Nanti jadi ke rumah orang tuanya Haechan?" Ten bertanya pada Hendery dan Dejun yang siang ini sedang makan siang bersamanya dan Johnny di rumah.

"Jadi Mom, Nana katanya excited sekali mau mengunjungi Haechan, sekalian saja kita ikut." Hendery tersenyum lembut dan menatap Dejun yang langsung membalas senyuman kekasihnya.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن