16 🔞

3.8K 250 31
                                    

Adegannya dikit banget kok. Seupil nyelip.

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Kau yakin mau pulang?" Tanya Jeno lagi entah untuk keberapa kalinya hari ini. Jaemin kembali mengangguk, entah untuk keberapa kalinya juga hari ini.

"Istirahat disini saja ya?" Renjun.

Jaemin menggeleng.

"Aku mau istirahat di rumah."
"Dokter bilang sebaiknya kau istirahat disini dulu..." Jeno.

"Besok kan check up. Kita tanya." Jaemin.

"Kau masih perdarahan Na..." Renjun.
"Makannya tanya." Jaemin tetap ingin pulang ke Korea segera. Jaemin rindu rumah dan ingin menghabiskan waktunya di workshop.

"Shotaro besok pulang. Aku tidak ada kerjaan disini..." Bisik Jaemin sembari memainkan rambut Renjun.

"Liburan? Kita lanjutkan honeymoon disini, atau nanti setelah kau pulih sehabis dari sini kita jalan jalan ke negara lain." Jeno. Jaemin kembali menggelengkan kepalanya.

"Aku.. Aku terus terusan teringat baby setiap kali ingat honeymoon." Bisik Jaemin lirih.

"Aku rasa aku harus segera kembali ke rutinitasku agar tidak terlalu larut dalam kesedihan. Boleh ya? Pulang?" Mohon Jaemin lagi.

Renjun membelai pipi Jaemin dan tersenyum.

"Yasudah.. Besok kita tanya, tapi kalau dokter bilang tidak boleh, tidak boleh memaksa ya?" Renjun. Jaemin menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Terimakasih... " Bisik Jaemin lirih.

"Aku belum bilang boleh loh.. Baru Injun yang bilang boleh." Jeno. Jaemin berbalik menghadap Jeno.

"Boleh ya?" Mohon Jaemin denga penuh harap.
"Boleh tidak ya??" Jeno. Jaemin langsung mencium singkat bibir Jeno dan tersenyum.

"Sepuluh ciuman sebagai hadiah kalau aku boleh pulang." Jaemin.

"Dua puluh?" Jeno.
"Lima belas..." Tawar Jaemin.

"Lima belas untuk Jeno. Lima untukku." Renjun. Jaemin tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu aku akan adil. Sepuluh untuk Jeno, sepuluh untuk Injun!" Seru Jaemin dengan senang.
"Aku lima saja..." Renjun.

"Tidak.. Tidak boleh.. Injun juga harus dapat sepuluh... Hahahahahha.." Jaemin memeluk Renjun dengan erat dan mulai menciumi pipi Renjun.

"Sudaaaah.. Sudaaaah... Hahahahaha!" Renjun tertawa geli dan berusaha menyingkirkan Jaemin yang terus mengecup pipinya.

"Kecupan tidak termasuuuk~" Jaemin.
"Hahahhahaha Jaeeem!!" Renjun memekik keras saat Jaemin tidak mau menyerah. Jeno hanya tertawa melihat kedua suaminya, ia senang Jaemin tampak ceria dan baik baik saja.

***

"Nngghh aaaah..." Renjun mencengkram erat bahu Jeno yang kini sesekali menciumi lehernya.

"Sebentar lagi ya?" Bisik Jeno dengan suara yang rendah dan lirih. Pinggulnya terus ia hentak hentakkan, menggempur lubang Renjun.

"Jeennhh..." Renjun mencengkram bahu Jeno semakin erat saat ia hampir sampai pada puncak kenikmatannya. Jeno mempercepat gerakannya dan mengerang pelan saat pada akhirnya Jeno berhasil pelepasan di dalam lubang Renjun dengan Renjun yang juga pelepasan membasahi perut Jeno.

Jeno langsung melepas penisnya dan menubrukkan tubuhnya pada Renjun dengan napas memburu.

Kulit mereka yang sama sama terasa panas dan lengket bersentuhan. Jeno dapat merasakan detak jantung Renjun yang saling berpacu dengan detak jantung miliknya.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt