Mew Suppasit Jongcheveevat, Pria Billionaire yang sangat sukses dengan segala kesempurnaan yang dimiliki-nya. Ia dikenal sebagai Pria yang dingin, datar, kaku dan pelit senyum tapi semuanya tertutupi hanya dengan ke-pandaiannya dalam mengelola JCV G...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Waktu menunjukkan pukul 2 lewat dimalam hari, Mew dengan Jaket kulit hitam-nya menghampiri Istri-nya yang tengah duduk termenung ditepi Ranjang.
Penampilan Gulf benar-benar kacau, terlihat dari kedua kantong mata-nya yang menghitam.
"Sayang, percaya padaku ya? Aku janji akan menangkapnya malam ini" Kata Mew sembari merengkuh Gulf yang melamun.
"Aku ikut" Celetuk Gulf cepat.
"Tidak untuk kali ini, Kau istirahat saja"
Mew kemudian meraup dua belah kemerahan Istri-nya sejenak, menyesap bibir manis Gulf bermaksud menyalurkan seluruh kerinduan-nya.
Namun Gulf sama sekali tak membalas ciuman dari Mew.
"Aku pergi, jaga Anak-anak" Pamit Mew sebelum kembali mengecup pucuk kepala Gulf.
Setelah itu Mew berlalu keluar dan masuk ke Kamar Si Kembar yang berhadapan langsung dengan Kamar-nya dan Gulf.
Mew menyunggingkan senyum melihat Kedua Anak-nya yang tertidur dengan begitu tenang, Ia sangat bersyukur karena disaat yang genting seperti ini Si Kembar sama sekali tidak rewel.
Biasanya, Mereka akan menjahili seluruh Anggota Keluarga namun Kedua-nya seakan paham apa yang tengah terjadi sekarang.
"Jagoan Daddy" Gumam Mew sembari menaikkan selimut yang membaluti tubuh mungil Alex.
Lalu Mew menghampiri Si Bungsu Jongcheveevat, Natasha.
"Putri cantiknya Daddy"
Mew pun mengecup lembut pucuk kepala Natasha dengan hati-hati, takut membangunkan Singa Betina.
"Dad, Win boleh ikut?"
Mendengar suara Win sontak Mew menoleh kebelakang. Dan benar saja, Anak Kedua-nya tengah berdiri diambang Pintu dengan pakaian casual-nya.
"Kau yakin?" Tanya Mew bingung.
"Ya, why not? Aku ingin bermain hehe" Jawab Win diakhiri dengan kekehan.
"Sure, kalau begitu ayo berangkat"
. . .
Di dalam Kamar dengan keadaan gelap gulita, Ohm begitu serius memandang layar yang berada dihadapannya.
Jari-jemarinya juga sangat asik menari di atas Keyboard, mengetik huruf-huruf yang penuh dengan berbagai kode rahasia.
