04

11K 1.4K 111
                                    

Pagi hari tepat pukul 7, suara langkah kaki yang tergesa-gesa menggema dikoridor Mansion dengan lumayan keras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari tepat pukul 7, suara langkah kaki yang tergesa-gesa menggema dikoridor Mansion dengan lumayan keras.

Ohm dengan outfit santai-nya melangkah dengan cepat menuju kamar Daddy dan Papah-nya.

Sampai didepan pintu, Ohm hanya perlu menekan tombol alat intercom yang terpasang tepat disamping Pintu Kamar dan berbicara sepuasnya.

"Bangun!! Ohm izin tidak sekolah ya ada urusan, love you both!!" Seru Ohm keras.

Setelah itu, Ohm pun berlari ke lantai bawah. Namun diruang makan hanya ada Nut yang tengah sarapan pagi ditemani oleh jejeran Pelayan.

"Aku minum susu saja ya" Ucap Ohm ke Kepala Pelayan.

"Sarapan, Ohm" Pinta Nut pelan.

"Aku ada urusan Phi" Balas Ohm setelah meneguk segelas susu.

"Kemana?" Tanya Nut penasaran.

"Ke Rumah Sakit, Ohm pergi dulu ya bye-bye P'Nut!"

"Hati-hati!"

Setelah siluet Ohm menghilang dari pandangan, Nut kembali memakan sarapan-nya dengan tenang.

.
.
.

Masih dalam keadaan setengah sadar, Win melangkah keluar dari Kamar dan melihat Bright yang tengah tertidur pulas diatas Sofa.

"Aihh sial" Umpat Win kesal.

Tak mau menggangu Bright, Win berlari ke Dapur untuk membuat susu. Ia memang tak menyukai kopi ataupun teh, menurutnya sangat aneh dilidah.

"Kenapa juga kemarin Aku membolehkannya masuk" Gumam Win sembari mengaduk susu-nya yang sudah diseduh.

Seketika lamunan Win buyar saat Bright ternyata sudah berada disebelahnya dengan masih setengah sadar.

'Apa dia mendengarnya?' Batin Win panik.

Win merutuki diri-nya sendiri sembari memandang Bright yang tengah mengacak rambut. Pemandangan yang sangat jarang Win lihat.

Bright yang biasanya setiap hari terlihat sempurna memakai setelan formal namun saat ini Win tak bisa pungkiri jika Pria didepannya sungguh tampan hanya karena memakai kaos putih polos.

"Apa Kau punya Kopi?" Tanya Bright dengan suara beratnya.

"Pu-punya, mau kubuatkan?" Jawab Win gugup.

"Boleh"

Masih dengan keadaan terkejut, Win bergegas membuat kopi sedangkan Bright menunggu di
Pantry seraya memainkan Ponsel-nya.

"Ini, minumlah" Kata Win menyodorkan cangkir berisi kopi panas.

Kemudian Win pun mau tak mau duduk dihadapan Bright yang dikarenakan susu-nya belum sepenuhnya tandas.

ᴊᴏɴɢᴄʜᴇᴠᴇᴇᴠᴀᴛ'ꜱWhere stories live. Discover now