Mew Suppasit Jongcheveevat, Pria Billionaire yang sangat sukses dengan segala kesempurnaan yang dimiliki-nya. Ia dikenal sebagai Pria yang dingin, datar, kaku dan pelit senyum tapi semuanya tertutupi hanya dengan ke-pandaiannya dalam mengelola JCV G...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Dihari yang mulai petang, saat matahari mulai menenggelamkan diri dengan suasana angin yang mulai menyejuk.
Kedua netra jelaga-nya terus memandang langit orange kecoklatan diatas sana yang terlihat begitu indah dihiasi dengan burung-burung yang berterbangan.
Senja.
Waktu yang sangat disukai oleh Pria dengan wajah dingin itu. Senyumnya yang terukir menggambarkan jika dia terlihat senang.
Namun kali ini berbeda, bukan senyum bahagia melainkan senyum pasrah.
Keadaan membuatnya seperti ini, Ia juga tak tahu mengapa dirinya begitu sedih.
Diiringi dengan senja yang terukir sangat indah, Ia pun berbisik.
"Selamat datang lagi malamku, selamat jalan rinduku, hanya itu yang selalu ku ucap saat senja berlalu dari langitku karena disini Aku menunggumu"
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
. . .
Semua terasa hampa.
Dibalik jendela yang menjulang tinggi, Pria dengan pakaian khas Rumah Sakit itu memandang kosong diluaran sana, seperti tak berniat untuk hidup.
Wajahnya yang pucat, tak bersuara dan hanya terus melamun.
Tubuhnya yang lemah hanya bisa terduduk diatas brankar tanpa melakukan apapun.