aku dan hatiku

2.1K 164 4
                                    

Al, aku pikir akan mudah bagiku jika kamu disampingku. Keinginan mama adalah aku menikah dengan Alvin, tapi sepertinya dia sangat tidak ingin menikah denganku.

Aku sadar statusku Al, bahkan aku juga menyesali keputusanku.

Jika aku boleh memilih, bolehkah aku ikut denganmu ?

(Diary Anya)
====================================

"Hati-hati mom." Anya memeluk Salma sebelum wanita itu memasuki mobil. Hari ini Salma kembali ke Kuala Lumpur, dia bersikeras tidak ingin Anya mengantarnya sampai bandara.

"Tentu sayang, jaga dirimu baik-baik. Kalau  ada apa-apa telpon momy segera ok ?"

"Ok mom. Jaga kesehatan momy ya !" Anya berseru saat Salma mulai melangkah pergi.

Kepergian ibunya membuat Anya kembali merasa kesepian. Di rumah yg ia tinggali kini hanya ada dirinya. Kemarin saat Salma ada disini, rumah ini terasa hidup, rasa rindunya pada Aldo terobati, meski Salma sangat bawel dan rewel tapi Anya tidak mempermasalahkannya. Ia akan sangat merindukan ibunya sekarang.

====================================

"An, nanti sore kamu langsung balik rumah ?" Rio bertanya saat dilihatnya jam menunjukan pukul 14.00 .

"Ya, kenapa ?" Anya menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya.

" jalan yu. Sepi aku. " Rio terdiam sambil menerawang jauh ke luar jendela." Semenjak aku cerai, aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidup aku."

Ya apa yg dirasakan Rio sama dengannya. Anya dan Rio memiliki nasib yg sama, di waktu yg sama mereka kehilangan pasangan hidup mereka. Bedanya, mantan istri Rio masih hidup. Sedangkan Anya ? Dua kehilangan suaminya untuk selamanya.

Ya, Anya sadar. Sangat sadar sampai dia sendiri merasa hidup ini mungkin akan lebih baik jika kembali mencintai laki-laki lain.

Tapi apalah daya. Hatinya tak bisa melakukan nya. Aldo masih menetap di lubuk hati terdalamnya. Dan tidak semudah itu akan bisa dikeluarkannya.

" sepertinya gak bisa. Besok aku ada acara sama temanku." Anya menolak secara halus.

Bukannya tidak mengerti keadaan Rio. Hanya saja dia tidak ingin terlalu dekat dengan Rio.

Meski semua orang di tempat kerjanya tahu jika mereka sudah lama berteman. Siapa yg tau jika mungkin akan timbul fitnah melihat dari posisi mereka sekarang.

"Ya sudah aku sama Edo aja."jawab Rio akhirnya.

Waktu menunjukan pukul 15.06, Anya masih berkutat dengan pekerjaannya. Meski sesekali ia melihat jam tangannya. Yg ia rasakan hanyalah waktu yg berjalan sangat lambat.

"Sore semua." Salam Bu Anita yg tiba-tiba masuk ke ruangan.

"Sebentar lagi bakal ada tamu. Dan dia mau lihat-lihat tempat kita ini. Saya harap kalian beri kesan yg baik biar jadi pelanggan setia. Kalian mengerti kan ?" Ucapnya dengan wajahnya berbinar.

"Emang siapa bu ?" Tanya Rena.

"Dia ini seorang wakil direktur. Di sebuah perusahaan yg  katanya akan memilih beberapa baju buat pesta."

Semua orang hanya ber 'oh'  ria menjawab penerangan dr bu Anita.

"Karena tidak ada pertanyaan lagi jd saya anggap kalian mengerti. Anya dan Rio, berikan produk terbaik andalan kita ya."

"Baik bu " jawab Anya dan Rio bersamaan.

Semua orang kembali ketempatnya masing-masing. Sibuk mempersiapkan pekerjaan mereka untuk tamu yg sebentar lagi akan datang.

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang