i don't know...

14.8K 656 10
                                    

Anya POV

Aku benar-benar lelah. Perjalanan yg cukup menguras kesabaran karena macet sepanjang jalan.

Sepulang kerja tadi Rio dan teman-teman sekantorku mengajakku nonton. The conjuring. Film yg kami pilih.

Aku sangat berharap film ini bisa meringankan sisa penatku.
Sepertinya aku memang butuh refresing untuk sekarang ini.

"Eh. Besok-besok kita nonton lagi yah !" seru Rena dengan wajah yg berbinar.

" boleh. Mau film apaan ?!" tanya Rio yg gak kalah riangnya dengan Rena.

" yg tadi aja apa sih judulnya...?" tanya Rena dengan wajah yg sedikit bingung.

" well. Mampir dulu ke mini market ya..! Aku haus." ucapku menengahi Rena yg tengah berpikir keras.

Tak berapa jauh kemudian Rio menghentikan mobilnya di depan minimarket.

Aku segera memasukinya.

Aku melirik minuman dingin yg ada di dalam showcase. Sangat menggoda jika ini siang hari. Tapi, sekarang sudah jam 9 malam. Dan aku tidak tertarik dengan minuman dingin.

Aku melihat snack yg berjajar dengan rapi di rak. Aku berniat membelinya beberapa untuk Rena dan Rio.

Aku terlalu fokus pada snack dan camilan yg berjejer di rak. Sampai aku tidak menyadari aku telah menabrak seseorang.

" maaf. Saya tidak sengaja." aku membungkukan tubuhku untuk mengambil barang belanjaannya yg terjatuh di lantai. Beruntung belanjaan ku tidak jatuh karena memakai keranjang dan hanya sedikit.

" tidak bisakah kau menggunakan matamu ?!"

Suara itu ?!
Aku mendongak. Tanpa sengaja mataku menatap tepat pada matanya.

" Alvin ..?"
Aku tidak percaya bisa bertemu Alvin disini.

Alvin tidak menyapaku atau bahkan menanyakan apa yg aku lakukan malam-malam begini di luar rumah. Ia hanya menatapku dengan tatapan sinis yg selalu aku lihat ketika ia menatapku.

" sayang kenapa ?!"
Tiba-tiba saja seorang wanita datang dan menyentuh tangan Alvin.
Wanita yg cantik dan modis. Pasti itu pacarnya Alvin.

" tidak ada. Hanya saja wanita ini sepertinya tidak menggunakan matanya dengan baik."

What ?! Apa yg dia bilang ?! Aku tidak menggunakan mataku dengan baik.

Aku kesal. Benar-benar kesal. Dia benar-benar seperti membenciku.

Aku segera melangkah lebar menuju kasir untuk membayar. Dengan gerakan cepat aku keluar meninggalkan mini market itu. Lalu masuk ke mobil menghampiri Rio dan Rena yg tengah menatapku dengan tatapan horor.

" apa ?! Kenapa kalian menatapku seperti itu ?!" bentakku pada mereka.
Rio dan Rena menggelengkan kepalanya cepat. Aku tahu mereka pasti takut karena aku membentak mereka.

Rio kembali menjalankan mobilnya. Meninggalkan pelataran mini market.

*****

Alvin menatap kepergian mobil yg baru saja melaju meninggalkan mini market. Ia terus menatapnya hingga ia tidak menyadari bahwa wanitanya sedang memandanginya dari kasir.

" apa yg kau lihat ?"

Alvin sedikit kaget mendengar sapaan yg datang dari samping telinganya.
" tidak ada " jawabnya cepat." apa sudah selesai ?"

" ya. Sudah."
" ayo".

*****

Alvin menatap wanita nya yg sedang memasak di pantry. Ia tersenyum menatap gadis itu. Lalu berjalan mendekat dan memeluknya dari belakang.
" Al hentikan. Aku sedang memasak." pekiknya ketika ia merasakan Alvin semakin mengeratkan pelukannya.

" hanya sebentar hon.." jawabnya lalu mencium telinga gadis itu.
" Sella. Aku mencintaimu." ucapnya sambil mengecup pipi kanan gadis itu. " apa kau mencintaiku ?"

Sella membalikan tubuhnya menghadap Alvin. Ia mengalungkan lengannya di leher Alvin.

" tentu saja " jawabnya dengan senyum yg mengembang.
" tapi...." ucapnya terputus. Sella menundukan wajahnya.

" kenapa ?!" tanya Alvin
" bagaimana dengan ibu mu ?! Miranda tidak mungkin menyetujui hubungan kita." ucapnya lirih.

Alvin menyentuh dagu Sella dan mengangkatnya agar ia bisa menatap mata gadis yg ia cintai.
" trust me. Kita bisa lalui semua ini. Tidak ada yg bisa menghalangi kita. Meskipun itu ibuku." ucapnya meyakinkan.

Sella merasakan hatinya meleleh dengan ucapan Alvin. Ia tersenyum lebar dan memeluk Alvin dengan erat.

*****
Anya menghempaskan tubuh lelahnya diatas ranjang besarnya. Ia merasa lelah dan kesal setelah kejadian pertemuannya dengan Alvin tadi.

Drrtt...drtt...
Ponselnya bergetar. Anya melihat notifikasi panggilan yg masuk.
Nomor tidak di kenal.

" hallo"
" Anya." jawab orang di sebrang sana.
Anya menegang mendengar suara di sebrang sana.

" mom ??" gumamnya pelan.
" bagaimana kabarmu nak ?"

Anya menelan salivanya yg terasa berat di tenggorokan. Lalu ia menjawabnya dengan nada setenang mungkin.

" i'm ok!! Apa yg membuat mom menelponku malam-malam begini ?!"

" mom hanya ingin mendengar suaramu. Apa tidak boleh ?"
" bukan begitu mom. Hanya saja. Aku ingin beristirahat. Aku baru pulang dan sangat lelah."

" well. Baiklah. Mom hanya ingin memberitahu kalau minggu depan mom akan berkunjung ke rumahmu."

" baiklah. Aku menunggu."
Anya memutuskan sambungan telponnya sepihak. Ia mendengus lalu melemparkan ponselnya sembarang.

Ia terdiam. Memikirkan segala kemungkinan yg akan ia hadapi jika bertemu dengan ibunya. Salma.

*****

Alvin POV

Pekerjaan yg melelahkan. Sudah lama aku ingin meninggalkan pekerjaan ini. Namun, aku masih membutuhkannya.

Ucapan ibu masih terngiang di telingaku. Keinginan konyolnya sukses membuatku kehilangan kesabaran.

Aku benar-benar tidak bisa menerima kenyataan kalau ibuku tidak ingin aku menikah dengan wanita pilihanku.

Aku sangat mencintai Sella. Bagaimanapun dia sudah rela menungguku selama bertahun-tahun. Dan aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja. Kami saling mencintai, tidak ada alasan bagi kami untuk berpisah.

Tiba-tiba ponselku berbunyi. Aku melihat ibuku menelponku.
" ya bu ada apa ?!" ucap ku to the point.

" dimana kamu ?" tanya Miranda dari sebrang sana.
" aku kerja bu. Apa lagi ?"
" pulang kerja nanti ibu ingin kau mengajak Anya...."
" untuk apa bu ?!"
" ibu belum selesai bicara. Kau ajak lah Anya ibu tunggu di caffe biasa. Kita makan malam bersama."

" apa ? Tapi bu aku tidak bisa..."
" jangan bilang jika kau akan makan malam dengan jalang itu ?!"
" hentikan ibu dia bukan jalang. Dan kita sudah membahas ini kemarin."
" ok. Ibu tunggu jam 8. Tidak ada penolakan."

Ibu mematikan ponselnya tanpa menunggu jawaban dariku !
Ah. Sial!! Aku kesal dengan keadaan ini.

Siksa apa lagi yg akan di lakukan ibu padaku ?!

Gimana menurut kalian ??
Jangan lupa komen sama vote nya ya...!!!😊😊😊

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang