sesuatu tentangmu

2K 189 9
                                    

Masa lalu itu indah, sangat di sayangkan jika kita melupakannya begitu saja.

*****************************************

Alvin hanya duduk menyendiri di sebuah meja yg memang disediakan di samping ruangan.

Pesta pertunangan temannya cukup meriah. Banyak tamu dan colega yg datang.

Beberapa dari mereka juga mengenal Alvin. Ia pun menyambut dengan senyuman dan sapaan formalitas yg biasa di gunakan jika bertemu tamu penting.

Setelah selesai berbasa-basi ia pun pergi meninggalkan kerumunan dan menyendiri. Seperti sekarang.

Kepala nya sudah pusing dengan semua masalah beban hidupnya, dan ia tidak ingin menambahnya dengan beberapa masalah lagi.

"Oh, disini rupanya."

Vero yg dari tadi mencarinya akhirnya menemukannya. Duduk sendirian dengan segelas minuman, tanpa seorang wanita.

Sangat menyedihkan. Seorang Alvin yg selalu terlihat rapi dan berkarisma kini berubah menjadi seperti seorang pecundang yg kehilangan arah.

"Ku pikir kau akan membawa Sela."

"Jangan memulai." Alvin memberi peringatan dini pada Vero yg hanya di balas dengan senyuman.

"Bagaimana sesi pendekatan mu ? Berhasil ?"

"Tentu saja. Aku seorang VID(Vero Iskandar Dinata). Mana mungkin gagal melakukan pendekatan dengan wanita." Bangganya memuji diri sendiri.

Alvin tidak menggubris. Dia hanya berfokus pada minuman dan tamu-tamu di acara tersebut. Sampai matanya menangkap dua orang wanita yg baru saja masuk, salah satunya tampak tidak asing.

"Kau lihat ? Aku menang. "

Vero pun berjalan menghampiri Anya dan bu Anita yg baru saja datang.

"Selamat malam." Sapanya.

"Aha, ini dia. Bapak kemana saja. Saya pikir anda tidak datang."ucap bu Anita.

"Tentu saja saya datang." Vero pun melirik Anya sekilas yg hanya diam melihat sekitar ruangan.

"Mari kita duduk disana." Vero menunjukan sebuah meja dan kursi kosong yg tidak jauh dari tempat duduk Alvin.

"Mau minum apa?"

"Lemon tea saja." Jawab bu Anita masih dengan senyum sumeringahnya.

"Kamu ?" Tanya Vero pada Anya yg dari tadi hanya diam saja.

"Samain aja."

Tidak ada pembicaraan selama beberapa menit. Membuat ketiganya sedikit canggung.

Bu Anita yg masih asyik menikmati pesta dan beberapa makanan yg di sajikan. Serta Anya yg masih diam sibuk dengan isi kepalanya sendiri.

Vero yg memang mengenal beberapa tamu menyalami mereka. Dan berpamitan pergi sebentar untuk menemui beberapa tamu yg lain.

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang