alasan

66 3 0
                                    

Masih seputar Alvin & Sela ya... Kita break dulu dari Abang Vero 😄

Setelah berhari-hari Alvin galau dengan hatinya akhirnya ia bisa sedikit move on. Meski tak jarang ia selalu berusaha menghindari Sela. Tapi ia tidak ingin terlihat mencolok dalam menjauhi wanita itu, oleh karena itu Alvin berusaha menjauhi Sela secara perlahan.

[Sela] Al, nanti pulang kerja datang ke rumah ya, aku udah masak makanan kesukaan kamu.

Alvin membuang nafas nya lelah. Ketika melihat pesan WhatsApp di hape nya. Sudah hampir tiga Minggu ia berusaha menghindari kontak langsung dengan Sela. Sekarang dia harus berpikir lagi mencari alasan yang tepat untuk menolak ajakannya.

[Alvin] Jika sempat aku akan datang, ada urusan yang harus aku selesaikan dulu.

[Sela] baiklah. Al kau tahu hari ini aku berhasil membuat kue baru. Nanti di coba ya.

[Alvin] ya nanti akan ku coba.

[Sela]baiklah. Aku akan menunggu mu.

Alvin mengusap kasar wajahnya. Isi kepalanya sudah berkelana mencari alasan yang tepat untuk Sela.

" O iya. Pasti bisa." Alvin segera membereskan tumpukan kertas di atas mejanya dan langsung melesat pergi.

***
Suara bel yang terus berbunyi membuat Anya kesal.
" Siapa sih berisik banget." Gerutunya. " Bentar" lagi Anya berteriak.

Saat ia membuka pintu terlihat Alvin sedang berdiri di depan pintunya. " Alvin?"

" Sore An." Alvin terdiam ia tidak tahu apa yang harus lakukan di rumah Anya.

" Ayo masuk."  Anya merapihkan beberapa makanan yang ada di meja. " Maaf aku belum beres-beres. Jadi, masih berantakan." Ringisnya.

" Gak apa-apa" Alvin duduk di sebrang Anya. Keduanya saling diam, tidak ada yang memulai pembicaraan lebih dulu.

Apalagi Alvin jadi bingung sendiri, apa yang harus dia bicarakan. Karena tadi dia pergi langsung tanpa persiapan dan rencana apapun.

" Kalau boleh tahu, ada apa ya ?" Anya memulai pembicaraan karena sejak tadi Alvin terus diam dan terlihat seperti sedang gelisah.

" An, aku...em..aku..." Alvin ragu untuk menjawab pertanyaan Anya. Kepalanya terus berpikir apa yang harus ia katakan.

Jika Alvin mengajaknya makan bagaimana jika Anya sudah makan. Karena Anya sedang libur sudah pasti ia sudah makan di rumah nya. Jika Alvin mengajaknya jalan-jalan apa yang akan di pikirkan Anya tentangnya.

" Ada apa Al ? Apa ada sesuatu ?"

" Iya An.  Aku ingin kau membantuku." Akhirnya hanya kata itu yang keluar dari mulut nya.

" Baiklah. Kau butuh bantuan apa ? Siapa tahu aku bisa bantu."

" Em tidak banyak. Hanya saja, bantu aku membeli sesuatu." Akhirnya ada juga celah untuk mengulur waktu.

" Oh. Buat kado?"

" Ah, iya."

" Oh, buat pacar kamu ya ?" Alvin diam menatap Anya dengan hati syok, ia sampai tidak tepikir jika Anya akan menebak ke arah sana.

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang