i see you (REVISI)

9.9K 503 4
                                    

Anya berjalan perlahan di trotoar kota. Matanya terlihat lelah, dengan lingkaran di sekitar matanya.

Ia duduk di bangku yg disediakan disana. Dilihatnya waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.

Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Dan ia belum juga memberikan jawaban pada Miranda.

Belum 40 hari suaminya meninggal, kini mertuanya ingin dia menikah lagi. Tak apa, dia bisa menolak dengan 1001 alasan.

Tapi, jika mertuanya ingin dia menikah dengan adik ipar nya apa yg harus dia jawab.

Di satu sisi hatinya tidak bisa memberi celah untuk orang lain. Di siai lain ia masih terngiang-ngiang ucapan Miranda jika ini adalah keinginan terakhir Aldo yg memintanya untuk menikah lagi.

Tapi kenapa harus Alvin ????
Kenapa bukan orang lain yg tidak ia kenal. Kenapa harus harus adik iparnya ?

Apa kata masyarakat nanti ?
Anya pasti akan di cap sebagai wanita yg tidak tau malu.

'Al, jika aku menikah dengan adikmu bagaimana perasaan mu ??'

Anya kembali melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu masih menunjukan pukul sembilan. Lebih 3 menit.

Hanya 3 menit ia berpikir dan terasa sangat lama. Menyebalkan...!!!😣😣😣

Anya memutuskan untuk berjalan kembali. Kali ini tujuannya adalah cafe terdekat yg ada di sekitarnya.

Anya hanya membolak-balikkan minuman yg tersisa sedikit lagi di dalam gelas.
Hari ini sangat terasa panjang. Sampai-sampai ia merasakan sebuah perasaan jenuh untuk hidup seperti hari ini. sangat membosankan.

Anya pun berdiri dan meninggalkan cafe itu dalam keadaan kusut.

Ya, setelah berjalan malam sendirian pun hati dan pikirannya tak juga merasa tenang.
Tiba-tiba saja seseorang mendekatinya dan menarik tangannya.

"Kau...?????"

*****

Pagi itu Anya terbangun di atas ranjang dengan pakaian yg masih lengkap. Blazer kerja dan kemejanya, serta rok mini dan hills bertali yg ia pakai saat kemarin bekerja.

Ia pun mengernyit merasakan pening di kepalanya.

" Kenapa aku disini ??"
Seingatnya Anya sedang minum di sebuah cafe dan pulang dengan berjalan kaki.

Ya, semalam dia berjalan sensirian si tepi jalan. Lalu ia ke cafe dan pulang jalan kaki.

Setelah itu seseorang menarik tangannya.

Ya. Ia ingat seseorang menarik tangannya dan memarahinya seperti seorang ayah yg memarahi putrinya.

Dan orang itu tidak lain adalah Alvin. Si perusak suasana.

Anya sudah di buat risau dengan keadaannya, di tambah Alvin yg tiba-tiba datang disaat yg tidak tepat.

Menambah suasana yg buruk semakin buruk.

Anya pun mulai membersihkan diri dan menyiapkan makanan untuk mengisi perutnya. Karena hari ini dia tidak akan masuk kerja karena pusingnya masih terasa.

Sepiring mie instan dan telor ceplok menjadi menu makan pagi nya hari ini.

Entah mengapa hari ini sangat aneh.

Gimana ini ???!!!!
Banyak bgt gangguan buat update...mulai dari sakit hingga eror...

Niatnya sih mau panjang tapi berhubung masih kendor ingatannya jadi segini ja dulu...

Jangan lupa vote dan komennya ya...!!!

Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang