S7

348 25 0
                                    

Jaemin

"Kenapa kamu jadi berubah kaya gini!"
Waktu itu gue telat pulang, ini udah seminggu  setelah Dream terbentuk dan kita lagi sibuk sibuknya buat lagu dan sebagainya.

"Jaemin ada urusan bund"
Jawab gue.

"Lihat adikmu di rumah,dia belajar bener bener,kamu mau jadi apa kalau kerjanya keluyuran terus?"
Sejak Minjae lahir,bunda jadi jarang ngomong ke gue dengan nada biasa saja,dan entah sejak kapan gue jadi terbiasa dengan suara teriakannya bunda.

"Jaemin latihan band bund,jaemin udah bikin band dengan teman teman"
Gue emang gak pernah bilang kalau bakal bentuk band ke orang rumah.
Sekspetasi gue ternyata sangat jauh,karena hal itu bunda semakin marah sama gue.

" Hoohh..mau jadi artis kamu?atau mau jadi pengamen di jalan?"
Dia mendekat ke arah gue dengan mata geram melotot.gue hanya bisa berdiri diam dengan peluh bercucuran.
Walau sebelumnya bunda sudah sering marah,ini pertama kalinya dia terlihat begitu geram dengan gue.

Gue terkaget ketika tangan kiri bunda menjambak rambut gue kuat.

"Kalau papa kamu tau habis  kamu"
"Pikirin baik baik sebelum bunda semakin marah sama kamu"

Mata gue merah menahan sakit di kepala.
"Kenapa Jaemin gak boleh jadi anak band?,ini cita cita Jaemin bund."

Walaupun sangat takut untuk bertanya,gue cuman mau tau alasannya.

"Kenapa kata kamu?!, Anak band itu gak punya masa depan,habisin duit aja,buang buang waktu"

"Jadi kaya adek mu,dia udah nentuin cita citanya dengan baik"
Bonyok emang minta gue untuk terusin perusahaan papa atau  jadi dokter,atau setidaknya profesi lain yang bisa di banggakan ke orang lain.
Sayangnya gue bukan anak dengan otak yang encer sampai paham pelajaran dengan baik.
Seberusaha apa pun gue belajar tetap aja nilai MIPA gue selalu di bawah rata rata.
Gue iri banget dengan orang orang seperti jeno yang gak susah susah belajar hingga tengah malam dalam sebulan sebelum ujian.

"Dari kamu lahir,sampai sekarang,kamu belum pernah masuk lima besar di sekolah"

"Bukannya berusaha buat belajar,malah makin menjadi jadi sok soan mau jadi artis"
"Kebodohan kamu udah cukup bikin keluarga ini terkenal,kamu gak usah susah susah jadi artis buat bikin bunda sama papa kamu malu"

Dan setelah tau kalau adik gue bisa sepintar itu semangat belajar gue makin menurun.
Karena untuk pertama kalinya gue nyerah.
Yaudah gapapa bukan gue,gapapa bukan gue yang di banggain bunda lagi.
Gapapa bukan gue yang di harapkan papa lagi.
Mulai saat ini gue ga masalah di marahin lagi.

"Kak maafin Minjae"
Sejak 13 September 2003,gue selalu bersyukur karena tuhan memberikan anugrah terbaiknya pada rumah ini.

Minjae lahir dengan harapan baru,Tuhan tau gue gak akan bisa buat bunda sama papa Sebangga Minjae buat mereka bangga.
Gak ada dendam sama sekali di hati gue buat dia.
Gue justru bersyukur karena ada dia yang bisa bunda sama papa ceritain ke orang lain bahwa anaknya pintar.

"Gapapa,kakak baik baik aja,bunda emang kadang gitu kalau capek"
Ini mungkin pertama kalinya dia liat bunda semarah itu.
Karena emang bunda gak pernah marahin Minjae.

"Gara gara aku kakak jadi sering di marahin bunda"
Umur gue saat itu 16 tahun dan dia 13 tahun.
"Siapa bilang gara gara kamu,ini salah kakak yang bandel gak mau belajar dan dengar omongan bunda"
Gue mengusap kepalanya pelan takut kalau suatu saat nanti dia juga rasakan jambakan bunda.
"Kamu belajar lebih giat lagi,biar bunda sama papa makin bangga,jangan jadi kaya kakak".

Malam itu gue menangis sejadi jadinya,gue menangis untuk merayakan diri gue yang sudah berhasil melepaskan satu beban,yaitu jadi anak yang di banggakan dan pintar seperti harapan mereka.

Mulai malam itu,gue mencari kenyamanan diri sendiri,gue pikir saat itu adalah hari gue juga untuk melepaskan ketidak nyamanan,dan ternyata hingga umur gue 21th tahun ada orang yang menyadarkan gue.

"Kalau mau orang merasa nyaman di dekat lo,lo harus nyaman juga dengan diri lo sendiri"

Kalau sampai saat ini gue masih hidup dengan ketidaknyamanan diri.
Gue masih gak nyaman dengan diri gue sendiri.

"Gimana caranya?"

"Cara buat nyaman dengan diri kita yang penuh masalah gimana?"

Gue belum sejam bertemu dengan dia.

Nayara aster.

Mirip dengan nama Bunda.

Dan gue gak pernah membayangkan kalau dia bakal masuk ke dalam hidup gue lebih jauh.
Gue gak pernah menyangka dia lebih mengenal gue,lebih dari Jeno tau tentang gue.



***
#note

Sebenarnya mau up semalam tapi hpku tiba tiba nge bug😂.
Yaudah asupan sahur aja..

Selamat sahur kalian..

It's Okay_ (NOMIN)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang