S22

191 15 1
                                    

orang-orang bertanya padaku

"Apa anginnya tidak dingin?"

Mereka hanya bertanya kemudian berlalu.

mengapa bertanya jika akhirnya di lupakan?

-SVT_Pinwhell

Jeno

Arghhhhhhh!!.
Tangan gue dengan kuat meninju angin.
Ini sudah seminggu jaemin di rawat,keadaanya baik,tapi belum cukup baik untuk bisa membuat dia terbangun.

Terlebih lagi,gue gak bisa menjadi sebagai pendonor karena suatu hal, gue gak bisa memenuhi syarat sebagai pendonor.

Gak berguna banget sih gue.
Berkali kali gue memukuli wajah sendiri dengan keras, Pak!Pak!Pak!.
Kenapa juga gue bisa se gak berguna ini!.
Gue jadi emosi sendiri.

"Jen kamu kenapa?"
"Udah..hei..ya Allah anak Mami"

Mami datang memeluk gue, menghentikan tangan gue untuk berhenti memukuli wajah gue sendiri.

"Sampai biru biru begini" suaranya bergetar menyentuh wajah gue.

Gue hanya diam,sejak Jaemin sakit,gue gak ada mood sama sekali untuk ngomkng ke orang lain bahkan Mami.

"Jaemin bakal sedih kalau liat kamu kaya gini".
Mata mama juga sudah mulai berkaca kaca,sedangkan gue hanya memandangi dia tanpa emosi.

"Jaemin pasti bakal dapat pendonor yang tepat kok,bang jahe juga sudah telfon beberapa Kenalannya untuk cari informasi"Mami seperti biasa,setiap tiga hari akan datang membawakan gue baju ganti dan kebutuhan lain.

Untuk makan,mami yang langsung memesankan gue makanan siap saji, sayangnya gue gak pernah niat untuk menyentuh makanan itu dan akan memberikannya kepada suster;mubazir.
Dan seminggu di sini yang gue lakuin murni menemani dan menunggu Jaemin.

"Ayo,katanya Anak anak mau datang"
Bunda menarik tangan gue pelan untuk meninggalkan taman.

Iya,Dream bakal datang untuk mengunjungi jaemin lagi,setiap ada waktu,mereka selalu menyempatkan diri untuk mampir sebentar melihat keadaan jaemin.

"Lo sama Jaemin udah gak ada bedanya No"
Renjun mengupas buah yang mereka bawa.
Haechan menatap gue prihatin.
Wajar kalau mereka ngatain gue kaya gitu,di sini gue cuman mandi tiga kali sehari,dengan mata panda yang beneran hitam,rambut acak-acakan dan badan gue yang terlihat makin kurus.

"Setidaknya lo juga istirahat,kalau lo ikutan sakit bakal gak kucu"
Chenle sama jisung hanya mengangguk angguk setuju dengan pertanyaan haechan.

"Pendonornya udah ada?"
Tanya Renjun,gue menggeleng pelan sambil menarik kursi mendekat ke kasur jaemin.
"Masih gue cari" Gue meraih tangannya yang terasa dingin.
Tanganya gak kalah kurus dengan tangan gue.
"Kita juga bantu buat cari bang,nanti kalau ketemu Chenji kabarin deh" gue hanya mengangguk dan berterima kasih pada Chenle dan jisung,padahal gue pengen banget ketawain mereka yang nyebut diri mereka sendiri Chenji yaitu singkatan dari Chenle Jisung.

"Lo gak sendiri Sat;bangsat,jadi berhenti buat salahkan diri ko sendiri".
Haechan datang memukul wajah gue pelan dengan Handplas yang tanpa gue sadari banyak bekas pukulan dari gue sendiri.

"Goblok sia" Renjun juga ikut ngatin gue.

Gue mengambil Handplas pemberian haechan, menempelnya pada wajah gue yang perihnya mulai kerasa.

"Halo bang?"
Gue melirik chenle yang keluar mengangkat telfonnya.

Gak beberapa lama dia masuk dengan wajah terburu buru.
"Bang Hapelo mana?"

"Lowbat" jawab gue masih terus memandangi wajah Jaemin.

"Buruan ituu..di cariin bang Jahe"
Gue langsung tersentak dan lari ke luar kamar setelah menitip jaemin ke mereka.

Brak!!
Gue udah gak ada sopan sopannya perasaan.
Bang jahe kaget melihat kedatangan gue yang langsung mendobrak pintu.

"Gimana bang?"
Gue melangkah masuk dan baru gue sadari kalau bang jahe gak sendiri di ruangan itu.
Udah lama gue gak melihat sosoknya,cewek dengan rambut pendek dengan kebiasaan memakai hoodie dan celana training hitam,gue gak tau dia punya berapa tapi setiap gue liat dia celananya gak pernah ganti;Adidas hitan bis putih.

"Duduk dulu"

*
*
*

"Gue gak nyangka kalau lo bakal se suka ini sama dia"Gue menatapnya risih.
"Lo pikir gue tau?" Gue jadi sewot sendiri kan.
"Cih"
Entah kenapa setiap melihat dia itu bawaannya gue jadi bandmood.
Seandainya bukan karena jaemin,gue bakal ogah buat nganterin dia pulang.
Jan salah paham lu semua, Sekarang ini gue udah bahagia yah, karena cewek aneh ini sudah bantuin gue dapetin pendonor buat jaemin,mau gak mau sebagai tanda terima kasih,gue inisiatif buat anterin dia pulang.

"Siapin diri lo,jangan sampai jaemin liat tampang lo kaya gitu, insecure dia entar"
Dia memakan pokky oreo yang di beli di kantin rumah sakit tadi.
"Ilfeellll...kali" gue menghargai niatnya mungkin buat menghibur gue.
"Nah iya" dia cengengesan.

"Jaemin,emang gitu ya?" Jidat gue mengerut.
"Gitu gimana?"

"Yah gitu,ganteng kaya malaikat"
Gue membuang nafas gusar,capek yah ladenin cewek modelan dia.
"Baru nyadar"

"Tuuuhhh..di depan rumah gue,yang ada pagarnya"
Dia menunjuk nunjuk jalan sebelah kiri,gue emang gak tau rumah bang Jahe di mana.
"Satu komplek ni pageran semua bego" gue frustasi.
Dia ketawa lagi dan menyuruh gue berhenti tepat di depan sebuah rumah yang cukup besar,warnanya broken white dengan banyak tanaman bunga yang terawat di depanya.

"Makasih pejuang Malaikat Jaemin"
Gangerti lagi gue sama dia,gue cuman menggeleng kan kepala melihat dia melambaikan tangan kayak anak kecil.

Mukanya doang dewasa gayanya bocah.

Gue cepat cepat memutar mobil untuk kembali ke RS,baru aja beberapa menit gue tinggal,udah rindu banget ni hati.

Setelah tiba,gue melihat anak Dream masih di sana.
Gue langsung menuju kasur jaemin dan mencium jidatnya gak peduli tatapan mereka yang terlihat mau muntah.

"BUCIIN!" sorak mereka bersamaan.
Gue langsung menghadiahkan tatapan tajam ke mereka.

Setelah gue memberi tahukan mereka soal pendonor itu dan mendapat pencerahan mental dari dia mereka,mereka pamit pulang.

Gue gak bisa menahan senyum menatap muka jaemin sambil menggenggam tangannya erat.

"Makasih sudah bertahan"
Gue meremas tangannya pelan lalu menciumnya.
Gue gak akan menyia nyiakan kesempatan yang tuhan berikan buat gue tetap di sisinya.
Jadi gue juga gak berhentinya berterimakasih ke dia yang sudah mau bertahan.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi"
Gue seperti biasa menciumi setiap sudut wajahnya. Dan kembali duduk sampai pagi di sampingnya sambil menggenggam erat tanganya.



#note

Wassapp gaiss!!!

Btw soal masalah penyakit,obat dll yg berkaitan  dengan kesehatan aku sebenarnya gak tau pasti soal itu semua,jadi maaf yang sebesar besarnya kalau ada yang salah💚💌

It's Okay_ (NOMIN)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang