(What if..)

176 6 0
                                    

Seharusnya umurnya sudah 23th bukan?..


Jeno

"Noo!! Gue mau jalan sama kak Mark"
Gue terdiam sejenak sambil menjauhkan hp itu dari telinga gue.

"Apa apaan lo gak salam salam"
Protes gue dengan tingkahnya.

"Iyaaa.. Assalamu'alaikum Sahabatku tersayang".

Allahu Akbar hampir aja ni hp jatuh dari balkon rumah gue.
Iman gue lemah banget anjing kalau dia kaya gini.
"Noh kaann..salam gue gak di balas"

"Waalaikumsalam..mau kemana lo tadi?"
Sebenarnya gue mendengar dan mengingat jelas ucapannya di awal,tapi gue ingin menguatkan hati dulu.

"Gue mau jalan sama kak Mark"
Bohong kalau jantung gue gak berdetak, gak suka dengan pernyataan nya itu.

"Terus?" Ujar gue mulai terbawa hati.
"Mau pamer lo sama gue??"

Hening.

"Gakkk!.Nana mau izin aja"

Istighfar Jen..

"Ngapain lo minta izin segala, walaupun gue larang pun lo tetap bakal pergi kan?"
Gue nyolot,hati gue udah gak bisa santai bro.

"Jen..lo kenapa anjing,otak lo mandiin dulu gih gajelas banget omongan lo ke gue" Nada suara Jaemin kesal.

"Ya mau pergi mah tinggal pergi,ngapain lo tanyain gue"
Balas gue gak kalah kesal.

"Terserah lo Tai,makin tua makin gajelas lo"

Tutt!!

Tolong pahami keadaan hati mungil saya ini..apa gak cukup yah afeksi gue ke dia sampai sudah 10 tahun dan dia gak ada peka pekanya sama gue?

Ini sudah hari ketiganya dia pergi bareng bang Mark.
Entah mereka bakal ada hubungan apa kalau Jaemin gak peka peka sama gue.

"Halo bang"

"Iya Jen Kenapa?"

"Jangan bikin dia capek"

Tutt!

Hati gue gak tenang kalau gak memastikan keadaanya dengan benar. Jadi gue harus memastikan kalau bang Mark jagain dia.

Gue takut aja,sepuluh tahun gue buat dia sia sia,gue akan jadi orang pertama yang paling menyesal kalau sesuatu yang buruk terjadi sama dia.

Jadi gue gak suka dia jalan sama yang lain.



Jaemin

Sumpah demi apapun! Sudah berapa hari ini gue kesel sama tingkah kekanakannya jeno.

Bahkan dia gak nanya tentang sebenarnya apa keperluan gue dengan Kak mark sampai akhir akhir ini harus bareng terus.

Dia pernah marah banget karena guw gak bilang juga mau jalan sama Renjun.
Giliran sekarang gue kasih tau malah nyolot gak jelas.

"Kenapa sih muka lo"
Kak mark datang menyodorkan hasil
Fotokopi LPJ gue untuk Band.

"Jenoanjing"

"Eh mulutnya"
Kak mark memukul pelan mulut gue dengan kertas.

"Kenapa lagi Dia?"

"Gatau,gajelas banget,tadi gue izin mau jalan sama lo kak dia nyolot,Tai,masih mending padahal gue kabarin dia."

Idih nih bule satu malah nyengir nyengir orang lagi Pundung juga.

"Emang lo bilang mau urus ini"
Gue terdiam, menggeleng kan kepala.

"Harusnya lo bilang,biar dia gak salah paham,lo kan baru aja sembuh,wajar kalau dia khawatir sama keadaan lo"

Gue maunya dia mengerti dan menghargai action gue buat kabarin dia.
Ini seharusnya menjadi hal yang biasa kan dalam hubungan pertemanan.
Tapi kenapa kali ini rasanya sakit.

Tanpa sadar tangan gue meremas dada.

"Heh! Lo kenapa? Sakit?"
Gue mendongak menatap wajah kak Mark yang panik.

Penglihatan gue mengabur.
"Hati Nana sakit kak"
Ucap gue jujur.
Kak mark menghela nafas berat.

"Kalian kapan sih berhenti nyakitin diri kalian sendiri?"
"Ayo gue antar pulang,habis ini temuin sahabat bodoh lo itu"
Kak mark menarik pelan tangan gue.

Gue menggelengkan kepala.
"Gak mau,gue gak suka liat muka Jeno"

Pergerakan kak mark berhenti.

"Kalau gini terus,lo gak bakal sembuh"
Kali ini ucapan kak mark terdengar lebih serius.
"Gue udah sembuh kak"

"Tapi hati lo belum"
Kemudian Kak mark meninggalkan gue.

Terus gue harus gimana?.
Gue harus gimana biar hati gue sembuh?

Jeno bukan lagi sosok asing di hidup gue,kalau mau tau siapa yang paling banyak mengorbankan hidupnya buat gue,orang nomor satu adalah Dia.

Apa gue salah? Atau gue kurang mengerti dia?

"Dia sudah ngelakuin banyak hal buat lo,jadi cepat cepat mengerti dia aja"

Itu ucapan kak mark sebelum meninggalkan gue berdiri di depan pagar rumah Jeno.

Ternyata gue bukan kurang mengerti Dia.
Tapi gue takut untuk salah mengartikan.
Gue takut pengertian gue ke dia selama ini salah.

Gue melihat dia yang fokus dengan leptopnya,pura pura tidak menyadari kedatangan gue.
Gue masih berdiri di ambang pintu

"Lo Cemburu gue jalan sama Kak Mark?"

Gue Takut Dia menjawab.

"Gausah Sok tau mending lo pulang"

#not

Ada yang nunggu gak sieeeee....
Hehhehe...tenang ini What if aja kok..

Semangat buat kalian yang lagi berusaha mengerti orang lain..
Mudah mudahan kalian gak salah paham.

Salam manis,dan selamat Puasa..

🐶❤️🐰


It's Okay_ (NOMIN)✔️Where stories live. Discover now