38. Cukup.

1.5K 214 91
                                    

"Jadi udah cukup! Cukup gue sakit hatinya, cukup gue cinta sendirian, cukup gue makan hatinya. Gue udah kenyang dengan semua itu."

—Helena.

***

"Kita kemana sih? Anak-anak di basecamp, kan?" tanya Helena menoleh pada Aksa yang diam.

"Sa! Katanya Queen cari gue, kan? Gue mau ke Queen aja." Aksa tidak menghiraukan Helena, dia terus berdiri tepat dibelakang Helena.

"Queen cari gue, kan Sa? Lo ngapain sih?!" Helena tidak berani membalikkan badannya karena Aksa.

"Bohong." Helena menurunkan kedua pundaknya lelah. Jawaban Aksa tidak membuatnya mengerti apapun.

"Gue gak bohong, elo yang bilang tadi kalau Queen manggil gue. Iya, kan?"

"Iya."

"Ya terus?! Ngapain sih lo berdiri dibelakang gue! Lo ngalangin gue tau gak?!"

"AKSA!" Helena berteriak kesal. Aksa terus saja mengikutinya, tadi Aksa bilang Queen mencarinya tapi saat ditanya dimana Queen, Aksa hanya diam dan mengatakan kalau bohong beberapa kali.

Tidak jelas memang, Aksa benar-benar membuat Helena bingung.

"Lo gak udah ikutin gue lagi, Sa! Gue capek banget jalan," kata Helena lirih.

Aksa menghentikan langkahnya dan mundur beberapa langkah.

"Rooftop?"

"Apanya?" tanya Helena menatap Aksa gemas.

"Ke rooftop."

"Lo ngajak gue, ya?" tanya Helena bingung. Aksa menggeleng dan membalikkan badannya menaiki tangga rooftop membuat Helena melongok heran.

"Apaan sih, Sa?! Gak jelas banget sumpah demi apapun." Meskipun dia kesal, Helena tetap mengekori Aksa. Kenapa? Helena juga bingung.

"Lo kenapa deh? Aneh banget."

Aksa menatap lurus ke depan lalu menunjuk kearah bawah. Helena mengernyit heran, dia tidak mengerti apa yang dimaksud Aksa.

"Jauh."

"Iya, jauh. Ya kalau lo lompat kepala lo bisa bocor," sahut Helena ikut menatap ke bawah rooftop.

"Lompat gih." Helena melotot tidak percaya, dia memukul pundak Aksa dengan keras. Dia benar-benar kesal.

"Ya udah gue lompat! Gue capek sama lo," jawab Helena kesal.

Aksa menarik tangan Helena dan menggeleng cepat. "Jangan?" tanya Helena diangguki Aksa.

"Lo kenapa sih?" tanya Helena bingung.

Aksa menghembuskan napasnya kasar. "Lo gak mau ngomong sama gue."

"Jadi, elo biarin gue ngomong sendiri. Gitu?" Aksa mengangguk kembali, Helena tertawa pelan.

Aksa hanya menatapnya datar membuat Helena memalingkan wajahnya karena tiba-tiba dia merasa gugup.

Helena menarik napasnya dalam. "Lo tuh ya! Kalau kayak gini sama aja bohong! Gue jadi selalu ngomong sama lo!"

"Lo cuma nyuruh gue diam."

"Tapi gue mau menjauh Aksa! Kalau lo selalu ngikutin gue, gimana gue mau jauhin lo?!"

"Enggak," jawab Aksa cepat.

"Enggak apa?" tanya Helena memicingkan matanya.

"Enggak ngikutin," jawab Aksa kembali.

Helena menghela napasnya berkali-kali lalu duduk tanpa mengatakan apapun lagi.

EINFARBIGE [Monokrom]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt