44. Mereka kembali.

1.4K 207 129
                                    

"Iya lah gak akan putus, orang gak pernah terikat."

***

Helena menaruh boneka beruang berwarna pink pemberian Aksa di dashboard mobil. Helena terus memandangi boneka itu tanpa bosan.

Masih terngiang didalam kepalanya tentang Aksa yang memberikannya boneka itu tepat didepan semua orang.

"Aksa kenapa sweet banget sih?" tanya Helena menggumam.

Helena menoleh menyadari Aksa baru saja memasuki mobilnya. "Kenapa liat-liat?"

Helena mengerucutkan bibirnya sebal. Dia mengambil ponselnya dan memotret bonekanya dengan iseng.

Helena melirik Aksa, sepertinya Aksa sedang fokus menyetir. Jadi, Helena memelankan volume ponselnya dan mengarahkan ponselnya pada Aksa dengan hati-hati.

"Ko kasih pisah tong dua."

"Oh tra bisa."

Aksa menoleh membuat Helena langsung panik dan tiba-tiba volume ponsel Helena mengeras membuat Aksa mengerutkan keningnya.

"Aduh, aduh, jang ganggu yang itu Sa punya jang ganggu."

"Ko pi cari yang lain sudah tra usah jadi pengganggu."

"Kenapa?" tanya Aksa pada Helena yang menurunkan ponselnya cepat. Helena menggelengkan kepalanya pelan, dia cukup malu karena ketahuan.

"Kok kayak maling ayam ketahuan?"

"Gak ya! Gue tuh cuma ... cuma ..."

"Jatuh cinta?" tanya Aksa memotong ucapan Helena.

Helena memukul lengan Aksa pelan karena kesal. "Apaan sih? Gak jelas ah!"

Aksa terkekeh geli. "Tadi gue beli gulali."

"Terus?" Helena mengerutkan keningnya penasaran.

"Lupa."

"Lupa apa?"

"Lupa kalau yang disebelah gue lebih manis." Helena memalingkan wajahnya dari Aksa. Aksa benar-benar membuatnya salah tingkah.


"Gak pantes tau malu-malu gitu," kata Aksa menoleh kearah Helena.

"Bodo!"

Aksa terkekeh kembali, dia menghentikan mobilnya karena lampu merah. Dia memiringkan tubuhnya kearah Helena.

Helena merasa salah tingkah dan risih ditatap seperti itu oleh Aksa. Aksa memandangi wajah Helena dengan lekat.

"Besok mau kemana?" tanya Aksa menepuk kepala Helena pelan.

"Ngapain nanya-nanya? Gue males jawab, gue males sama lo," ucap Helena bercanda.

"Sama, gue juga males sama lo."

Helena membulatkan matanya tidak percaya. Aksa ini benar-benar mengesalkan.

"Besok ke mana Lena gue nanya serius. Mau jalan sama Raka?" tanya Aksa. Dia ingat kalau Raka tadi mengatakan besok Helena harus datang bersama monyet.

EINFARBIGE [Monokrom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang