43. Confess versi Aksa.

1.4K 220 243
                                    

"Iya, gue tau gue gak jelas. Tapi, yang jelas gue mau elo. Gue gak perduli lo masih mau sama gue atau enggak."

—Aksa.

***

"APAAN SIH SILAU!" Helena memekik kesal dan menutupi wajahnya dengan tangan karena tiba-tiba ada cahaya flash yang mengenai matanya.

Raka menoleh kearah Aksa yang memainkan ponselnya dengan tenang. Raka memang menyadari kalau ada cahaya flash yang mengarah kearah mereka berkali-kali.

"Ih ngeselin banget sih, mau gue tampol!" Aksa menahan tangan Helena dan menggelengkan kepalanya  melarang Helena yang sudah marah.

"Dari tadi difotoin mulu, gue risih!"

"Udahlah biarin," kata Aksa menenangkan.

Raka menghembuskan napasnya kasar melihat tangan Helena dan Aksa yang masih tertaut. Aksa bahkan tidak melepaskan tangan Helena walaupun dia sedang mengetikan sesuatu di ponselnya.

Aksa mengangkat kepalanya menoleh  kearah para perempuan yang melirik kearah meja yang ditempati oleh dirinya, Raka dan Helena. Para perempuan sebayanya itu mengarahkan kamera ponselnya pada mereka.

"Bisa foto dia aja?" Aksa menunjuk Raka dengan dagunya. "Cewek gue risih soalnya," katanya lagi dengan lantang dan jelas membuat para perempuan itu menundukkan kepalanya malu.

"Bisa-bisanya lo numbalin gue," gumam Raka kesal.

"Ngapain sih foto-foto! Nge-fans ya?!" cecar Helena dengan nada sinis.

"Gak usah ngomong," tegur Aksa dibalas dengkusan kesal dari Helena.

"Gak usah foto-foto cowok gue ya! Dia juga gak akan mau sama elo-elo pada! Gak usah kurang ajar," kata Helena tanpa perduli dengan ucapan Aksa.

"Heh, mbak! Kita tau ya kita salah tapi kita mbaknya tuh berlebihan. Kita juga cuman fotoin kok, kenapa elo malah sewot! Kita juga gak ganggu!"

"Wah kurang ajar, dia gak tau gue siapa!" Aksa menarik lengan Helena yang akan maju dan menghampiri para perempuan itu.

"Lena, jangan bikin keributan, please."

"Gak bisa! Jangan tahan gue, Aksa!"

"Kalem atau gue tinggal sama Queen?" Helena menoleh dan langsung mendudukkan dirinya dengan refleks.

"Rak, lo ke sana!" Aksa menyuruh Raka untuk pindah tempat duduk bersama dengan para perempuan yang tadi memotret mereka.

"Idih, males banget! Gak ah lo aja!"

"Pergi aja Rak, dia tuh gak bisa dibantah. Dia akan terus nyuruh lo sampai lo kesal," kata Helena dingin.

"Ngapain lagian gue ke sana? Mending gue pulang lah!"

"Ya udah sana pulang," kata Aksa tenang.

"Ya udah ayo pulang, Rak."

"Gak!"

"Ayo Rak," ajak Helena menarik tangan Raka mengabaikan larangan Aksa.

Aksa menarik tangan Helena dari Raka dengan kasar. "Gue udah bilang enggak, gak denger?!"

"Sana pergi sama Queen!" teriak Helena menyentak tangannya dari Aksa.

Aksa menghembuskan napasnya pelan. Lalu mengendurkan cengkraman tangannya dari Helena. "Maaf."

"Kenapa minta maaf? Lo gak salah. Ayo Rak, pulang." Aksa kembali menahan tangan Helena dan menatapnya lekat.

"Helen pulang sama gue."

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now