AS_02

8.2K 255 2
                                    

Setelah rasa kantuk yang menerjang ku kemarin, aku terbangun ditempat yang berbeda.

Ya, sekarang aku berada disebuah kamar mewah. Lebih besar dari kamarku dulu.

Bajuku juga sudah berganti dengan baju tidur satin.

Dengan berjalan pelan, aku menuju balkon melihat sekitar.

Bangunan berlantai dua dengan penjagaan yang ketat.

"Kau sudah bangun?"

Aku terperanjat, ini suara yang familiar. Seperti suara lelaki di malam itu.

Aku berbalik, dan melihat lelaki tinggi dan memiliki kulit ke timur tengahan, serta jambangngnya.

"Anda siapa?"

"Aku pemilik rumah ini.. Arjuna"

"Emm.. terima kasih pak Arjuna telah menyelamatkan saya... Apa aku bisa pergi dari sini?"

"Mau pergi kemana? Orang tuamu sudah meninggal dan semua aset keluargamu juga disita... Mau kemana?"

"Kemanapun tuan, asal tak merepotkan orang lain"

"Shinta... Ashinta Nalama Bachdim.... Apa kamu mau tinggal disini?"

"Maksud anda apa?"

"Menjadi wanitaku..."

***

Sebuah pernyataan yang sedikit mengejutkan mungkin. Tapi Shinta terlihat tanpa ekspresi.

"Saya memiliki kehidupan bebas, tuan"

"Aku tahu... Kau bisa tetap berkuliah, membangun Pertemananmu, hidupmu tetap bebas"

"Lalu kenapa anda ingin saya disini, menjadi wanita anda? Saya tak mau berhubungan dengan lelaki tak jelas"

"Tapi aku memaksa"

Lelaki yang bernama Arjuna itu lantas pergi dan membiarkan Shinta sendiri.

Shinta masih memikirkan caranya untuk keluarga tapi pada akhirnya otak cantiknya buntu.

Tapi setelah Shinta berfikir, lelaki bernama Arjuna tadi benar diluar sana dia tak memiliki siapapun. Bagaimana caranya dia bertahan hidup? Dia tak memiliki nilai plus dalam pertahanan hidup.

"Hah. . Apa hanya ada jalan buntu?"

Setelah lama dia berfikir. Dia terkejut dengan suara pintu yang terbuka.

4 orang pelayan.

"Nona ... waktunya Anda mandi, dan akan makan malam bersama tuan"

"Iya ..."

Saat Shinta mengatakan iya, para pelayan itu segera kekemar mandi dan menyiapkan semuanya.

"Tolong tinggalkan aku sendiri"

"Maaf nona, kami ditugaskan untuk membantu nona mandi"

"Aku bisa sendiri!"

"Baik...."

Semua pelayan itu segera keluar dan meninggalkan Shinta sendirian.

Apa mereka memperlakukan orang lain seperti itu? Terasa tak nyaman.

Setelah mandi dengan kilat, Shinta yang hanya mengenakan handuk segera keruangan samping untuk berganti baju.

Saat memakai pakaian dalamnya, pintu ruangan itu terbuka lebar begitu saja.

"Aakkhhh!!!"

Shinta berteriak terkejut dan menutupi tubuhnya dengan tangan sambil mencari kimono.

"Kenapa ditutupi?"

Aku Simpanan Where stories live. Discover now