AS_38 (25+)

4.3K 90 0
                                    

*tolong baca setelah berbuka ya.... Ini mengandung fulgarisasi...."

Jangan sok report kalau gak suka! Tinggal gak usah baca aja!!

Tolong hargai karya orang lain!!!!

Sudah 3 hari Chris dirawat dirumah sakit, beberapa alat dipasang karena pernapasan Chris yang memiliki masalah.

Sedangkan Shinta terus saja menunggu sang anak, dia tak pergi walau sejengkalpun dari kamar. Dia selalu mengajak Chris berbicara walau anak kecil ini belum sadar.

Teman-teman Shinta juga bergantian menjenguk dan menemani Shinta.

Seperti hari ini Jane dan Jeck ada disini, mereka duduk di sofa, Jane memotong buah untuk mereka sedangkan Jeck menatap layar MacBook nya untuk melihat perkembangan saham.

"Shinta... Ayo makan dulu..."

Akhirnya Jane sadar kalau sarapan yang diantarkan oleh asisten rumah Shinta belum tersentuh sama sekali.

"Aku belum lapar"

"Ini sudah hampir lewat makan siang loh"

"Aku masih kenyang..."

"Kau harus makan, Chris akan sangat sedih kalau mommy-nya sakit...."

Shinta tak menjawab dan lekas mengambil kotak makan itu. Dia sangat sensitif saat mendengar kata Chris ataupun Xiaokai sekarang.

"Xiaokai kenapa belum datang ya..."

"Dia harus menangani sesuatu dulu, dia pasti segera kemari"

Jeck berkata demikian, karena Xiaokai yang memintanya untuk menemani Shinta hari ini.

Tentu lelaki itu sedang mencincang orang-orang yang membuat kepanikan ini.

°

Riu's villa, pinggiran pulau Santosa

Pagi-pagi setelah memastikan keadaan Chris dan Shinta, Xiaokai segera mengendarai mobilnya untuk menemui anak buahnya ditempatnya bekerja dulu.

"Kalian menemukannya?"

"Ya tuan... Kami mencari mereka sampai Amerika!"

"Amerika?"

Xiaokai lumayan terkejut saat mereka mengatakan Amerika tapi dia tak terkejut saat melihat wajah-wajah didepannya.

Didepan sana terdapat sekelompok orang yang tengah terikat tangan dan kakinya.

Mereka adalah orang yang menyebabkan Chris sakit dan Shinta bersedih.

Cucu lelaki dari keluarga Garl, orang tua dari Suzy, serta beberapa orang yang melakukan ekseskusi.

"Wow... Memang tak jauh-jauh dari orang-orang busuk ini!"

Mereka masih saja diam, dan tak berani berkata apapun, kecuali cucu lelaki dari Garl.

"Kau bajingan!! Kau membuat kami miskin!"

"Oh benarkah? Sudah dititik tak bisa membeli narkoba?"

"Kau!!!"

"Beri dia satu suntikan, sepertinya dia tengah menginginkannya"

"Baik boss!!"

Anak buahnya mendekat dan menyuntikkan cairan kedalam tubuh lelaki itu.

Seketika dia berubah menjadi tenang dan pandangannya memburam.

"Berikan dia dosis itu 5 jam sekali, dan tambah lagi dosisnya besok!"

"Baik boss!"

Lelaki itu segera diseret masuk kedalam sel tersendiri, dia tak melawan apapun.

Sedangkan Xiaokai masih fokus dengan orang yang ada didepannya.

"Kalian para pembunuh bayaran apa masih asing dengan nama Riu!?"

"Riu? Pembunuh bayaran internasional?"

"Menurutmu, kalian ingin disapa olehnya tidak?"

"Maksudmu apa?"

"Kau ingin pisau atau pistol!?"

Xiaokai mengeluarkan kedua benda itu dari saku jasnya, dan mereka lumayan terkejut.

"Kamu itu Riu!?"

"Menurutmu!?"

Xiaokai melempar pisau tajam itu dengan kekuatan penuh dan...

Tepat menancap dileher seorang lelaki yang bertanya itu.

Darah mengucur seperti air mancur, semua orang disana bergidik ngeri. Ini seperti di rumor.

Riu tak akan melepaskan siapapun targetnya.

Tak berselang berapa lama, lelaki itu tumbang dan mati disana.

Xiaokai ganti menaikkan pistolnya, dan membuat semua orang ketakutan.

Dengan cepat Xiaokai menembaki para lelaki bayaran itu tanpa mencari fokus bidikan.

Caranya mengintai seperti sudah diluar kepala.

Mayat-mayat berjatuhan disana.

Dan sekarang tinggal sepasang suami istri itu yang sudah memucat.

Wanita itu berpakaian seksi, dia lebih baik dikatakan jalang daripada nyonya besar.

"Kalian untuk apa membuat keributan ini?"

"Kau membunuh anakku!"

"Anak kalian? Suzy? Kau tahu dia memiliki kesalahan yang tak terhingga, seharusnya kau bersyukur anakmu itu aku kuburkan dengan layak tak membuat mayatnya dimakan serigala ku!"

"Kau benar-benar kejam!"

"Seharusnya sebelum kalian memaksa pernikahan konyol itu, kau harus tahu apa identitas ku!"

"Kau tak berhak memperlakukan kami seperti ini! Kau membunuh anakku, dan malah memiliki anak dari jalang itu!"

"Tutup mulut kotormu itu! Kau tak memiliki hak mengumpati istriku!!!"

Xiaokai segera memberi kode untuk anak buahnya supaya mendekat.

"Kalian lama berpuasa bukan? Bawa wanita ini dan santaplah, ajak teman-teman kalian bergantian!"

"Baik boss!"

"Bawa dia ke sell nomor 5"

"Baik!"

Anak buah Xiaokai segera membawa wanita yang berstatus ibu Suzy itu diseret untuk masuk kedalam sell.

Walau sell itu gelap, tapi akan terdengar jelas setiap hal didalam sana.

Xiaokai tak mempedulikan akan seperti apa wanita itu, dia fokus dengan lelaki didepannya.

"Kau tahu pak tua!? Kau salah bekerja sama dengan keluarga Garl yang serakah itu"

"..."

Nampak wajah lelaki tua itu pucat dan gusar. Dia mendengar sendiri wanita yang dia cintai tengah menjerit untuk bercinta.

"Kau diam saja... Apa kau kira istrimu itu polos?"

Lelaki itu nampak mendongak. Dan akan bertanya tapi dia tak bisa berkata apapun. Suara sang istri yang mengatakan hal-hal vulgar membuatnya membeku.

"Kau sudah terlalu tua untuk wanita muda yang memilki keinginan seks tinggi, pak tua... Apa kau pernah mendengar istrimu itu menjerit-jerit saat bercinta denganmu?"

Lelaki itu hanya menggeleng.

Xiaokai semakin suka ini, dia segera berdiri dan menghidupkan lampu sell nomor 5.

Terlihat jelas beberapa orang lelaki yang tengah telanjang mengerumuni sang istri.

Yang membuatnya semakin sakit adalah saat dia begitu pasrah dan menerima semua perlakuan para lelaki itu.

Dia memang jalang.

"Kau begitu kejam Xiaokai!"

"Kalian yang memulai... Kalau kalian semua tak membuat masalah, aku akan diam saja.."

"Kau..."

"Apa jantungmu baik-baik saja?? Nikmati pemandangan istrimu itu... Dan kalau kau ingin mati katakan saja pada pengawalku!"

*******

Aku Simpanan Where stories live. Discover now