AS-18

2.5K 126 2
                                    

Perjalanan dari Bandara Changi Singapura menuju bandara internasional Amsterdam lumayan melelahkan. Berat mungkin berjalan menjauh tapi ini yang harus dia tempuh.

Dan setelah perjalanan jauh, Shinta menginjakkan kaki di Amsterdam. Shinta segera menghampiri seorang lelaki suruhan Jane untuk menjemputnya setelah melihat papan nama atas nama Ashinta Nalama.

"Nona Ashinta?"

"Ya...."

"Selamat datang di Amsterdam, saya Jeck teman Jane... Saya akan mengantarkan anda ke Utrecht"

"Ya .. terima kasih"

Shinta mengikuti lelaki bernama Jeck itu setelah koper miliknya diambil alih oleh jeck.

Jeck akhirnya menghampiri sebuah mobil sedan, dan membukakan pintu untuk Shinta.

'terima kasih"

Jeck hanya tersenyum.

Setelah keduanya duduk didalam mobil dan Jeck lekas menyetir mobilnya. Shinta akhirnya membuka suara.

'kamu temannya Jane?"

"Ya... Kami dulu satu sekolah"

"Oh..."

"Sayang... Aku harus pindah kemari jadi sangat sulit untuk bertemu Jane"

"Hmm..."

"Jane berkata kalau kau akan datang, jadi memintaku untuk menjemputmu"

"Iya...."

Zahra tak berkata-kata lagi, dan lekas memperhatikan sekeliling.

Suasana kota ini begitu tenang, banyak bangunan tua yang masih berdiri ataupun sudah direnovasi dengan era sekarang.

Tapi yang lebih membuatnya menatap takjub adalah saat mobil yang dia tumpangi keluar dari hiruk piku kota menuju Utrecht. Suasana yang nyaman, dan damai.

Banyak orang yang berjalan kaki ataupun bersepeda. Hampir semua orang sangat tertib.

"Kenapa tak di Amsterdam saja, kenapa harus pergi ke Utrecht?"

"Aku mendapatkan rekomendasi rumah yang bagus disana"

"Ya.... Itu memang sangat berpengaruh pada kesehatan mental, pilihan yah bagus"

"Hmm...."

Jeck terdiam, wanita yang duduk disampingnya ini bukan Jane yang menyukai banyak topik pembicaraan, dia lebih tertutup.

Jeck kembali berfikir, dari cerita yang Jane katakan padanya berarti wanita disampingnya ini memiliki luka yang cukup dalam.

"Kalau kau teman sekolah Jane, jadi sekarang sudah selesai kuliah"

Jeck menoleh saat Shinta berbicara, setidaknya wanita ini bukan tipe pendiam yang acuh.

"Ya.. aku sedang Mempersiapkan S2-ku"

"Oh..."

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?"

"Entah... Mungkin istirahat dulu mencari kerja dan kalau mau akan melanjutkan S2-ku"

"Ingin kerja apa? Akan aku bantu mncarikan"

"Entah.... Aku juga tak tahu"

"Kamu dulu mengambil kelas bisnis bukan?"

"Ya...."

"Bagaimana kalau bekerja di kantor?"

"Entahlah... Aku ingin istirahat dahulu"

Aku Simpanan Where stories live. Discover now