AS_24

1.9K 120 2
                                    

"loh... Kenapa kemari lagi?"

Shinta begitu heran saat Jeck datang lagi tanpa Jane disampingnya.

"Tolong, ikut Aku sebentar"

"Kemana?"

"Menemui hal yang kamu inginkan?"

"Jane kemana?"

"Jane sudah menunggu disana"

Jeck segera menggandeng tangan Shinta dengan kuat, sedangkan kedua sahabatnya nampak mengekor kebelakang Shinta serta Jeck.

Dengan segera mengunci pintu rumah, mereka berempat segera naik ke mobil milik Jeck.

Lala dan Laura nampak diam saja, tak ada wajah ceria biasanya. Mereka berdua tahu.

Sedangkan Shinta menatap ketiga temannya itu dengan curiga.

"Ini ada apa sebenarnya?"

"Nanti juga tahu..."

"Kalian menyembunyikan sesuatu diri ku"

"Shinta tolong diam, sebentar lagi kita akan tiba"

"Akan tiba? Ini jalan kerumah sakit!! Apa Jane sakit?"

"Tidak...dia masih begitu cerewet!"

"Lalu?"

"Nanti juga tahu..."

Shinta terdiam. Percuma untuk bertanya.

Kedua wanita dibelakang sana juga nampak diam saja.

Sampai dirumah sakit, Shinta segera diajak turun dan juga diajak untuk mengikuti Jeck.

Shinta tak tahu apapun tapi perasaannya tak enak. Ada apa ini?

Langkah Jeck membawa mereka bertiga ke arah ruang ICU. Siapa yang dirawat diruang itu.

Dari lorong kejauhan nampak beberapa bodyguard berjaga serta Jane nampak duduk menunduk didepansebuah kamar.

Apa mereka selesai menabrak orang?

Sampai ditempat Jane duduk, Shinta nampak menatap sekeliling. Selain seorang bayi dengan alat penunjang hidupnya tak ada pasien lain dikamar sekitar.

"Ada apa ini? Kalian selesai ngapain sih?"

Jane mendongak dan menatap Shinta dengan mata sembabnya.

"Jane kamu kenapa?"

Jane segera berlutut didepan Shinta dan menangis sejadi-jadinya.

"Maafkan aku... Maafkan aku... Aku sahabat yang jahat..."

"Ada apa sih kamu?"

Shinta segera mengajak Jane berdiri, dan memeluknya untuk menenangkan Jane yang semakin tersedu.

"Maafkan aku..."

"Ada apa?"

"Aku salah... Aku bodoh... Aku.. aku... Tante yang kejam.."

"Tante.."

"Shinta...."

Suara Bariton yang begitu familiar terdengar, suara yang begitu Shinta rindu.

Shinta segera melepaskan pelukan Jane dan berbalik.

Diseberangnya nampak lelaki yang dulu begitu rapi dan berwibawa berjalan kearahnya.

Dia Xiaokai, lelaki itu sekarang nampak tak terurus dan kurus.

"Xiaokai...."

Tepat didepan Shinta, Xiaokai tersenyum lembut seperti dulu. Senyum yang biasa dia tampilkan untuk Shinta saja.

Aku Simpanan Where stories live. Discover now