AS_36

1.3K 69 0
                                    

Setelah acara lamaran itu, Shinta dan Xiaokai sibuk mengurus pernikahan mereka.

Karena hanya berdua, mereka begitu banyak urusan. Ayah Xiaokai masih di Amerika, tak mungkin segera ke villa Xiaokai. Urusan perusahaan sangat banyak.

"Kamu tidak kekantor?"

"Hari ini menemanimu Melihat baju pengantin "

"Tak apa menemaniku pergi?"

"Iya... Tapi setelah makan siang aku ada rapat jadi pagi ini pergi"

"Kalau sibuk aku akan ajak Jane dan Laura..."

"Tapi aku begitu ingin pergi...."

"Baiklah.... Kalau begitu aku akan mengajak Chris"

"Oke..."

Shinta segera naik lagi kelantai atas untuk mengganti baju serta membawa Chris ikut pergi.

Chris begitu senang saat Shinta datang. Lelaki kecil itu segera merangkak kearah Shinta.

"Hallo anak mommy.... Mau main sama mommy??"

Chris lekas mengoceh dan terlihat antusias dengan Shinta yang merentangkan tangan.

"Mom...mom..."

"Iya sayang.... Main sama mommy ya..."

Shinta segera menggendong Chris dan mencium Pipi Chris yang chubby.

Shinta berjalan turun lagi dan sudah melihat Xiaokai yang bersiap berdiri.

"Sayang..."

Xiaokai menoleh dan menatap kearah Shinta serta anaknya.

Xiaokai nampak tersenyum dan terpesona dengan aura yang dipancarkan oleh Shinta yang menggendong Chris.

Xiaokai segera membuka pintu utama dan membuat Shinta sepeti ratu. Dia begitu dimanja.

"Nanti mau gaun warna apa?"

"Putih...."

Shinta tersenyum. Gaun pengantin warna putih memang impiannya dulu, dan dia ingin mengabulkan impiannya itu.

Jalanan tak terlalu macet, hanya sekitar 20 menit mereka sudah sampai.

Chris yang sedari tadi terus mengoceh karena senang diajak keluar, sekarang semakin girang saat turun dari mobil.

Lelaki kecil itu ingin menggapai semua yang dia lihat.

Chris segera ditaruh di stroller bayinya, dan Xiaokai yang mendorong.

"Selamat datang tuan dan nyonya Lee..."

"Hallo... Apa Lala ada?"

"Ada nyonya, nona Lala sedang diruang belakang"

"Terima kasih...."

Shinta segera masuk, dan mencari sahabatnya itu.

Butik besar ini memang milik Lala, warisan dari ibunya. Dia mengelola butik ini dan beberapa toko baju lainnya sendirian.

Gadis cantik itu semakin mandiri dan sukses.

"Lala...."

"Hai... Aku menunggumu loh"

"Maafkan aku telat..."

"Tak apa... Ayo duduk dulu..."

Shinta dan Lala duduk bersebelahan, memang setelah ketiga sahabatnya kembali dari Belanda, mereka sangat jarang bertemu. Hampir tak pernah.

Xiaokai sibuk dengan Chris, dia mengajak anaknya bermain.

"Jadi kapan resepsinya?"

"Mungkin 2 Minggu lagi..."

Aku Simpanan Donde viven las historias. Descúbrelo ahora