AS_37

1.2K 79 1
                                    

Acara pernikahan Shinta dan Xiaokai benar-benar sangat tertutup, hanya keluarga dan juga ketiga teman Shinta.

Tapi penjagaan super ketat. Banyak bodyguard yang dikerahkan, sebisa mungkin tak ada penyusup.

Shinta telah memakai gaunnya dan juga memakai riasan tipis, dia tersenyum dengan cerah.

"Mama..papa... Lihat aku sekarang mengenakan gaun pengantin yang cantik .. tolong restui Kami"

Shinta hampir saja menangis dan sebisa mungkin dia tahan.

Dadanya begitu sesak, banyak gemuruh yang ada dihatinya.

"Apa kau sudah siap?"

Ketiga temannya datang dan melihat Shinta yang masih duduk.

Seketika mereka mendekat dan memeluk Shinta.

"Semuanya akan berjalan dengan lancar.."

"Iya.."

"Kau begitu cantik, jangan bersedih ya..."

"Apa kalian akan menemaniku ke altar?"

"Saya yang akan menemani mu, nak.."

Shinta berbalik, dan diambang pintu sang ayah mertua berdiri.

"Ayah..."

Lelaki tua itu segera mendekat, dan mengusap pundak Shinta perlahan.

"Ada ayah disini, kau adalah putriku... Ayo temui suamimu "

"Terima kasih.."

Shinta segera menggandeng lengan sang ayah mertua, dan berjalan berdampingan.

Mereka berjalan pelan sambil mengobrol.

"Seharusnya ayah yang mengatakan itu... Terima kasih sudah membawa Rui ke jalan yang semestinya... Kau banyak merubah anakku"

Shinta tersenyum, didepan sana Xiaokai berdiri dengan gagah.

Tangan Xiaokai segera telulur dan menerima tangan Shinta dengan lembut.

"Jaga istrimu dan bahagiakan dia... Sayangi dia sampai kelak Tuhan memanggil"

Xiaokai menatap sang ayah, ini kali pertama keduanya tersenyum bersama.

"Ayah terima kasih untuk semua sayang dan cinta yang kamu berikan untukku... Aku berjanji akan mencintai istriku bagaimanapun keadaannya"

Xiaokai terlihat berkaca-kaca, melihat sang ayah yang tersenyum lebar. Didalam batin Xiaokai, Xiaokai bersyukur memiliki ayah seperti ayahnya, walau tak terlalu dekat tapi kasih sayangnya begitu nyata. Ayahnya lah yang akan paling depan membelanya saat ada masalah.

Mungkin kalau ibunya masih ada, ayahnya akan semakin bahagia.

Xiaokai sekarang berganti menatap Shinta, lelaki itu mencium punggung tangan Shinta dengan lembut.

"Kau begitu cantik dengan gaun ini, sayang"

"Kau juga sangat menawan...."

Xiaokai tersenyum, dan menuntun Shinta untuk menaiki altar.

Mereka mengucapkan janji suci mereka, sumpah setia mereka dengan begitu tulus.

Semua orang bertepuk tangan dan berganti bersorak untuk meminta mereka berciuman.

Xiaokai hanya tertawa sedikit.

"Mari tunjukkan pada mereka sepanas apa ciuman kita!"

Shinta terkekeh dan lekas serius saat Xiaokai menyentuh tengkuk nya untuk berciuman.

Aku Simpanan Where stories live. Discover now