The Twins Hero of Yunmeng

5.4K 652 72
                                    

Hola!

Entah kenapa, tapi akhir-akhir ini lagi gak ada mood buat nulis.
Dan, setelah baca lagi novel GDC dan denger lagi audio dramanya untuk kesekian kali, ada rasa bersalah karena bikin karakter Wangji jadi brengsek dibeberapa cerita.

Kayak gak terima aja sama cerita sendiri. Karena cinta Lan Wangji ke Wei Wuxian itu dalam banget gitu.

Wkwk

Dahlah, lanjut aja~

.
.

"Jiang Cheng."

Pria yang tengah khusyuk membersihkan Sandu menoleh keasal suara yang memanggilnya.

Dahinya nengkerut kecil kala mendapati Wei Wuxian berdiri disana, sendirian, tanpa bodyguard-ekhm- suaminya yang biasanya menempel sepanjang waktu.

"Oh kau." Ia hanya menanggapi singkat dan kembali pada aktivitasnya.

Menyapu bilah pedang yang mengkilap dengan kain hingga nampak siluet dirinya yang tajam dipermukaan bening itu. Jiang Cheng tak memberi respon lebih, bahkan ketika saudara angkatnya itu mengambil posisi disampingnya dan duduk disana, ia masih tak memberi perhatian lebih.

Bagaimanapun, meski waktu sudah berlalu lama, hubungan keduanya masih belum baik-baik saja.

Jiang Cheng yang dingin dan Wei Wuxian yang canggung.

Ketika mereka hanya berdua, maka atmosfir disekeliling mereka seolah membeku, bahkan para pelayanpun enggan mendekat jika tidak terpaksa.

"Apa yang membawamu kesini?" Tanyanya setelah keheningan sempat menggantung.

"Mm, entahlah. Tiba-tiba saja aku ingin kemari."

Jiang Cheng mendengus, ia menoleh singkat dengan tatapan sinisnya, "kau ngidam lagi?"

Buk!

"WEI WUXIAN!"

Jiang Cheng meringis sembari mengusap kepalanya yang berdenyut setelah dijitak oleh tangan besi Wei Wuxian.

Si idot itu, apa dia tidak sadar jika kekuatan tangannya selevel dengan gorilla?

"Salahmu mengatakan hal yang tidak-tidak!" Sungut Wei Wuxian, ia merebut kain ditangan Jiang Cheng dan mengeluarkan Suibian dari sarungnya. Seperti apa yang dilakukan Jiang Cheng, dirinya turut membersihkan bilah pedang miliknya dengan hati-hati.

Jiang Cheng yang melihat itu cukup terkejut, sejak kapan Wei Wuxian memegang kembali pedangnya?

Jika diingat lagi, rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat pemuda disampingnya membawa benda itu.

Padahal, dimasa lalu, ketika mereka masih muda, Suibian adalah puncak kebanggaan seorang Wei Wuxian.

Dan melihat saudara angkatnya bersama pedangnya kembali, itu cukup untuk membangkitkan memorinya dan membuatnya rindu akan masa lalu.

"Sejak kapan?"

Wei Wuxian menoleh, ia tersenyum dan kembali fokus pada pedangnya, "tidak terlalu lama." Jawabnya singkat.

"Karena rasanya sudah lama sekali tidak menggunakannya, aku sedikit tidak terbiasa lagi. Mungkin, jika kita berduel sekarang, kau akan jauh lebih unggul dariku."

Jiang Cheng mendengus, ia menyarungkan Sandu dan meletakannya disamping tubuhnya, "kemana semua tingkah aroganmu pergi? Dimasa lalu, bukankah kau selalu mengatakan jika kau adalah yang terhebat?"

anthology of wangxianWhere stories live. Discover now