WANGXIAN

11.8K 991 231
                                    

Chapter ini berada diluar plot cerita dimana Lan Wangji dan Wei Wuxian sudah punya babies. Melainkan hanya berfokus pada cerita perjalanan mereka selama masa 'kawin lari' setelah peristiwa di Kuil Guanyin berakhir.

Juga, maafkan untuk pemilihan diksiku yang masih monoton dan plot yang klise, LOL

But I really love both of them

.
.

Happy reading~

.
.

Setelah berpisah dengan Wen Ning dan Lan Sizhui di bukit beberapa bulan lalu, Lan Wangji dan Wei Wuxian memutuskan untuk pergi berlawanan arah.

Menyusuri setiap penjuru dunia berdua saja.

Itu seperti Lan Wangji ingin membalas 13 tahun yang dia lewati tanpa sosok yang paling ia cintai disepanjang hidupnya.

Mungkin, menepikan identitas sebagai Kultivator miliknya sejenak dan menghabiskan waktu untuk menikmati kesenangan bersama Wei Wuxian bukanlah hal berdosa 'kan?

Melihat Wei Wuxian yang tertawa lepas didepan matanya, merasakan sentuhan pemuda itu dikulitnya, serta rasa hangat yang tersalur dalam pelukan mereka,

Lan Wangji hampir meneteskan air mata.

Hanya, tak pernah menyangka jika Wei Yingnya akan kembali,

Bahwa, cinta yang selama ini hanya bisa ia sembunyikan disudut hatinya telah bersambut.

Membawanya pada perasaan bahagia yang tak terdefinisi.

Lan Wangji hanya tidak bisa menjabarkan, seberapa besar ia mencintai Wei Wuxian.

Bahkan untuk hal kecil dan konyol yang pemuda itu lakukan.

"Lan Zhan! Lihat ini! Waah, sarang semut ini sangat tinggi. Hebat sekali!"

Wei Wuxian menatap gundukan tanah yang cukup tinggi, terlihat sejumlah koloni semut merah dengan sesuatu berwarna putih dikepala mereka dan membawanya kedalam lubang-lubang kecil yang ada dipermukaan gundukan tanah itu.

"Apa itu telur-telur mereka? Wah, banyak sekali." Gumamnya, dengan jari yang mengelus permukaan dagu. Tampak serius sekali dengan pemgamatan yang ia lakukan.

Sedangkan Lan Wangji masih berdiri beberapa meter dibelakangnya, dengan tangan yang masih menggenggam tali kekang Xiao Pingguo yang tampak kalem memakan rumput liar yang hijau dan sedikit basah.

"Wei Ying, jangan terlalu dekat. Semut-semut itu memiliki gigitan yang cukup menyakitkan." Peringatnya, suaranya yang selalu terdengar tenang dan lembut, berbanding terbalik dengan ekspresinya yang seperti membeku.

Wei Wuxian sontak menjauh dan sedikit berlari kearah Wangji, ia mengambil apel yang ada dikantung pelana Xiao Pingguo lalu menggigitnya, menepuk pantat keledai hitam itu beberapa kali saat hewan itu mendengking seolah tak terima jika Wei Wuxian kembali mencuri apel miliknya.

"Xiao Pingguo, tenang saja. Suamiku sangat kaya, kau tidak akan kelaparan lagi, mengerti?" Ujarnya sambil mengunyah apel merah yang telah habis setengahnya.

anthology of wangxianTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon