rutinitas

25.7K 2.1K 84
                                    

Jingshi bukan lagi tempat yang tenang.

Itu benar.

selama sepuluh tahun terakhir, setiap malam alunan inquiry selalu terdengar menggema dari sana. Merayap keseluruh sudut Yunshen Buzhi Chu.

Dan sepuluh tahun kemudian, senar guqin sudah tak terdengar lagi.

Namun tergantikan oleh hal lain.

Ya, oleh hal lain.

Hal lain yang membuat jenggot Lan Qiren terbakar dan membuat pipi Lan Sizhui memerah ketika ia harus pergi berburu malam bersama senior Wei dan Hanguang Jun.

Rutinitas Lan Wangji pun sudah banyak berubah semenjak Wei Wuxian menjadi penghuni tetap kamarnya.

"Wei Ying, bangun"

"Hmm, Lan Zhan sebentar lagi" mata Wei Wuxian masih tertutup rapat, namun kedua tangannya memeluk erat perut Wangji yang duduk di sisi tempat tidur.

Lan Wangji menghela napas, bahkan setelah ia berusaha merubah kebiasaan buruk Wei Wuxian selama berbulan-bulan, masih jauh dari kata berhasil.

Tak ada pilihan lain selain mengangkat Wei Wuxian dikedua tangannya dan menurunkannya ke dalam bak mandi yang telah ia siapkan.

Memandikan Wei Wuxian adalah salah satu rutinitas paginya saat ini.

Wangji membasuh seluruh tubuh Wei Wuxian, mencuci rambutnya meski berkali-kali tangan Wei Wuxian menahan tangannya untuk dikecup.

Setelah selesai, Wangji kembali mengangkatnya ke atas tempat tidur dan memakaikannya pakaian bersih. Namun Wei Wuxian masih enggan membuka mata.

Wangji tersenyum tipis, ia mengecup kening Wei Wuxian dan beranjak untuk menyiapkan sarapan.

"Lan Zhan, jangan pergi"

"Wei Ying. Sarapan."

"Er gege, aku mau er gege, aku tidak mau sarapan." Wei Wuxian merangkak kepangkuan Lan wangji dan memeluk erat lehernya.

Wangji memeluk pinggang Wei Wuxian.

"Kau belum makan apapun tadi malam."

"Aku makan kubis."

Wangji mengernyit, "kubis apa?"

Wei Wuxian terkekeh dibalik leher Lan Wangji. Ia merangkum wajah Lan Wangji dan tertawa melihat ekspresi Lan Wangji yang tetap dingin meski nada bicaranya sedikit penasaran.

"Lan Zhan, aku mencintaimu"

Rutinitas Lan Wangji sudah banyak berubah. Namun Wangji tak pernah mempermasalahkannya.

Apalagi jika itu menyangkut rutinitas setiap hari.

everyday is everyday.

anthology of wangxianWhere stories live. Discover now